Media Asing Ini Beberkan Senjata Rahasia yang Akan Dipakai China Menyerang Taiwan, Perusahaan Mencurigakan Ini Diduga Untung Besar dari Proyek Pengadaannya

May N

Editor

Ketahuan Sudah Jenis Kapal Perang China di Natuna Utara, Fregat Jiangkai Class Bisa Tembakkan Rudal Jelajah Berjangkauan 200 Kilometer
Ketahuan Sudah Jenis Kapal Perang China di Natuna Utara, Fregat Jiangkai Class Bisa Tembakkan Rudal Jelajah Berjangkauan 200 Kilometer

Intisari-online.com -Senjata Beijing yang akan diluncurkan untuk menyerang Taiwan sudah dibeberkan oleh banyak pihak.

Mulai dari kapal induk baru, rudal anti-kapal serta kapal pemblokir baru.

Namun ada satu lagi senjata yang berperan banyak meskipun tidak sering disebutkan.

Padahal kapal ini akan sangat menguntungkan jika China benar-benar akan menyerang Taiwan.

Baca Juga: Belum Kering Darah Rakyat Afghanistan, Senator AS Keceplosan Ungkap Negara Lain yang Kini Jadi 'Sarang' Tentaranya, Musuh Bebuyutan Bahkan Sudah Siap Tekan Tombol Perang

Kita bayangkan skenario ini, pantai barat laut Taiwan menghadap Selat Taiwan, kemudian beberapa jam sebelum subuh, kondisinya dingin dan gelap serta sepi sampai guruh beberapa ratus kapal didengar dari kejauhan.

Invasi yang sudah diprediksi lama dari China akhirnya datang.

Seperti sudah diperkirakan, ratusan kapal perang China dengan berbagai jenis menyebar sepanjang garis horizon, memblokir refleksi bulan di lautan, campuran kapal perusak, kapal fregat, dan kapal coast guard maju ke depan.

Teriakan rudal ke pulau tersebut dan dari pantai menuju kapal yang datang.

Baca Juga: Gara-gara Situasi di Afghanistan, Pengamat Ini Sebut China Sudah Siap-siap Mau Gempur Taiwan, 'Mumpung Amerika Lemah Dia Tidak Akan Datang'

Pertahanan anti-rudal di kedua belah pihak saling membelah satu sama lain.

Meskipun kuat, sejumlah serangan yang kemungkinan Beijing kirim ke Taiwan tampaknya kurang komponen penting yang bisa menjadi kunci kemenangan Beijing.

Mereka belum bisa membawa para pasukan dan kapal yang seharusnya mendarat, kendaraan yang tidak menenggelamkan kapal musuh tapi membawa para awak tentara melewati air.

Jika Angkatan Laut Tentara Pembebasan China (PLAN) tidak bisa menaruh sepatu boot dan baju perang ke tanah, mereka tidak akan bisa menguasai Taiwan.

Baca Juga: Pantesan China Sumringah Gara-Gara Kemenangan Taliban, Rupanya Situasi Ini Dimanfaatkan Negeri Panda Untuk Membuat Amerika Makin Kena Mental Akibat Kegagalannya di Afghanistan

Sekelompok kapal mulai tampak di horizon, bagi pertahanan Taiwan, armada kedua mulai diluncurkan.

Kerjasama sipil dan militer

Walaupun termasuk industri sipil, industri kapal sipil China sudah lama berhubungan dengan militer China, seperti dikutip National Interest.

Tahun 2015, Beijing memperingatkan industri pembangunan kapal untuk mengikuti set baru dari arahan pembangunan kapal yang membuat armada kapal China cocok dengan yang diinginkan Angkatan Laut China.

Baca Juga: Saigon 1975 vs Kabul 2021: Presiden Vietnam Selatan Waktu Itu Mendadak 'Lenyap Misterius' dan Semua Pihak Diam Seribu Bahasa, Kabur ke Taiwan?

Panduan tersebut bernama Technical Standards for New Civilian Ships to Implement National Defense Requirements, menggaris bawahi 5 kategori kapal yang seharusnya sesuai dengan panduan.

Antara lain kapal angkut, multifungsi, roll-on/roll-off, bulk carrier serta breakbulk.

Kapal-kapal ini dapat dipanggil untuk mendukung operasi serangan dalam pengiriman ratusan ribu ton kapal, dengan mudah menyatu dengan Angkatan Laut China.

Yang pasti, kapal-kapal sipil China yang hanya untuk mengangkut pasukan tidak akan bisa bertahan seperti kapal serbu amfibi PLAN.

Baca Juga: Ketar-ketir Suatu Saat Tidak Lagi Dibantu AS, Taiwan Makin Dibuat Ketakutan Karena China Tiba-tiba Gelar Latihan Serangan Gabungan Sangat Dekat dengan Pulau Mereka

Namun hal itu tidak penting, bahkan transportasi militer yang sengaja dibuat tidak semata-mata bertanggung jawab untuk pertahanan mereka tapi juga pada kekuatan armada dalam perlindungan.

Lebih jauh lagi, mengenai kemampuan bertahan walaupun hanya transportasi sipil militer China memiliki banyak kemampuan yang mendukung yaitu jumlah yang banyak.

Perlu diketahui, industri pembuatan kapal domestik China sejauh ini adalah yang terbesar di dunia.

Sehingga Taiwan dan AS seharusnya juga tidak mengabaikan hubungan dekat PLAN dengan industri kapal sipil.

Baca Juga: Afghanistan Jatuh Setelah Ditinggal AS, Media China Malah Sebut Taiwan Harus Belajar dari Afghanistan yang Dapat 'Harapan Palsu' AS, Beginilah Isinya

Artikel Terkait