Intisari-Online.com - Skala dan kekerasan serangan China di Taiwan akan menentang "pemahaman manusia" dan bersifat "ultra-mega", menurut Ian Easton, seorang analis dari Project 2049 Institute yang berbasis di Virginia, sebagaimana diwartakan Express.co.uk, Senin (2/8/2021).
Beijing bertekad untuk menyatukan kembali Taiwan dengan daratan China dan telah menjelaskan bahwa mereka siap melakukannya dengan paksa jika perlu.
Dalam pidato untuk memperingati 100 tahun Partai Komunis, Presiden Xi Jinping menyatakan kembali posisinya terhadap Taiwan dalam bahasa yang jelas.
"Memecahkan masalah Taiwan dan mewujudkan penyatuan kembali tanah air adalah tugas sejarah yang tak tergoyahkan dari Partai Komunis Tiongkok dan aspirasi bersama semua orang Tiongkok," katanya.
"Semua putra dan putri China, termasuk rekan senegaranya di kedua sisi Selat Taiwan, harus bekerja sama dan bergerak maju dalam solidaritas, dengan tegas menghancurkan plot 'kemerdekaan Taiwan'."
Untuk menghadapi peluang merebut kembali pulau itu dalam serangan militer, Tentara Pembebasan Rakyat harus merebut secara utuh setidaknya satu pelabuhan Taiwan, Easton berpendapat dalam studi barunya.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR