Find Us On Social Media :

Negara-negara Miskin Sejagat Sudah Sampai Mengemis, Australia dan China Malah Saling Sabotase demi Sumbang Vaksin Covid-19 untuk Negara Ini, Ada Udang di Balik Batu?

By Ade S, Jumat, 6 Agustus 2021 | 18:08 WIB

Antibodi vaksin Sinovac menurun setelah 6 bulan.

Intisari-Online.com - 'Perang vaksin' antara China dan Australia kini semakin memanas setelah salah satu negara secara terang-terangan menyebut adanya sabotase dari pihak lain.

Seperti diketahui, Badan Kesehatan Dunia (WHO) selama ini melontarkan kritik keras kepada negara-negara kaya terkait vaksin Covid-19.

Menurut hasil penyelidikan WHO, negara-negara kaya secara sengaja memborong dan menumpuk vaksin yang justru tak bisa dijangkau oleh negara-negara miskin.

Sampai-sampai, WHO memberikan teguran langsung kepada negara-negara kaya tersebut.

Baca Juga: Dulu Jadi Alat China untuk Keuntungan Politik, Diplomasi Vaksin China Kini Runtuh di Asia Tenggara, Ini Penyebabnya

"Saya mengerti mengapa beberapa negara ingin memvaksinasi anak-anak dan remaja mereka, tetapi saat ini saya mendorong mereka untuk mempertimbangkan kembali dan sebagai gantinya menyumbangkan vaksin ke COVAX," katanya dalam pertemuan virtual di Jenewa, dikutip dari Kontan.co.id, Sabtu (15/5/2021).

Pada dasarnya, tujuan negara-negara tersebut pada dasarnya ada dua, yaitu demi program vaksinasi di negaranya sendiri serta demi 'diplomasi vaksin'.

Sebuah strategi demi mendapatkan simpati dari negara-negara miskin, yang tentunya akan sangat berguna untuk kepentingan negara-negara kaya.

China sendiri bisa disebut sebagai salah satu negara yang paling getol menjalankan program 'diplomasi vaksin' ini.

Baca Juga: Buah Diplomasi Vaksin, Indonesia Bantuan 998.400 Dosis Vaksin AstraZeneca dari Jepang