1. Franklin Delano Roosevelt
Sebelum infeksi polio yang melumpuhkannya pada usia 30 tahun, presiden ke-32 negara itu menikmati gaya hidup aktif dan juga akademis.
Saat menjadi mahasiswa di Harvard College antara tahun 1900 dan 1903, F.D.R. adalah anggota persaudaraan, menjabat sebagai pemimpin redaksi surat kabar harian perguruan tinggi, dan bergabung dengan Fly Club (yang jauh lebih sedikit akrobatik daripada kedengarannya) serta regu pemandu sorak, yang membuat keributan untuk Harvard Crimson tim sepakbola.
Olahraga dan atletik adalah hasrat seumur hidup Dwight D. Eisenhower, yang menjadi presiden Amerika Serikat ke-34.
Bahkan, dia menyebut tidak menjadikan tim bisbol West Point sebagai satu-satunya kekecewaan terbesar dalam hidupnya setelah kehidupan itu menjadi cukup panjang.
Dia harus menghibur dirinya dengan tempat di tim sepak bola universitas, tetapi bahkan kemenangan itu berumur pendek, karena cedera lutut.
Bertekad untuk tetap dekat dengan aksi, dia memilih untuk secara resmi mendukung tim sepak bola meskipun dia tidak bisa lagi menjadi bintangnya.
Baca Juga: Sisi Kelam Kehidupan Pemandu Sorak Korea Utara di Bawah Rezim Otoriter, Sangat Tragis
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR