Donald Trump Bukan Apa-apa! Ternyata Beberapa Presiden Amerika Ini 'Lebih Mengerikan', Hingga Buat Rakyat Amerika Jadi Korban Gegara Ulah Pemerintahannya Sendiri 

Mentari DP

Editor

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Intisari-Online.com- Siapa sebenarnya presiden yang paling tidak jujur?

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sering dituduhsering mengabaikan kebenaran.

Namun beberapa kebohongan Trump umumnya berkisar dari hal-hal yang aneh hingga yang di luar nalar.

Baca Juga:Bak Berenang di Air Keruh, Vladimir Putin Terang-terangan Dekati Musuh-musuh Amerika, Kini Giliran Iran yang Dirayu Rusia Dengan Cara Nekat Ini

Dan kebohongan Trump bukan apa-apa dibanding para presiden di bawah ini.

Dilansir dariBBCpada Minggu (7/3/2021), ketika Presiden Irak Saddam Hussein menyerbu emirat kaya minyak Kuwait pada Agustus 1990, Presiden AS George HW Bush bertindak.

Tetapi ketika pasukan AS bergegas ke lokasi, hasilnya berbeda.

Malahan mereka membawa seorang gadis berusia 15 tahun bernama "Nayirah".

Dengan berlinang air mata, dia memberi tahu anggota kongres AS pada Oktober 1990bahwa tentara Irak telah memasuki rumah sakit di Kuwait, mengeluarkan bayi dari inkubator dan membiarkan mereka mati di lantai yang dingin.

Dan Presiden Bush mempercayai kisah itu.

"Bayi dikeluarkan dari inkubator dan berserakan seperti kayu bakar di lantai," kata presiden pada satu kesempatan saat berpidato di depan pasukan AS di Arab Saudi.

Baca Juga:Pantas Satuper Satu Warganya Tewas di Tangan Militernya Sendiri,Sejatinya Kekuatan Militer Myanmar Memang Tangguh, tapi Sayang Kerap Disalahgunakan

Namun publik AS menyebut bahwa itu semua hanyalah tipuan untukmembantu mengumpulkan orang-orang agar melakukan tindakan militer di Irak.

Hasilnya, pada Januari 1991, resolusi perang Bush lolos dari Senat.

Operasi Badai Gurun diluncurkan beberapa hari kemudian dandilaporkan telah terjadi serangan udara besar-besaran yang dipimpin oleh AS.

New York Timesmelaporkan ibu dan bayiberlindung di ruang bawah tanah yang dingin sehingga membuat mana lebih dari 40 bayi meninggal.

Mereka termasuk di antara ribuan warga sipil yang diperkirakan tewas dalam konflik 42 hari itu.

Benjamin Ginsberg, penulisThe American Lie: Government by the People and Other Political Fables, mengatakan bahwa jika menyangkutkebohongan presiden, ada yang lebih mengerikan dampaknya.

Dia mengutip pernyataan bohong dari putra Bush, Presiden George W Bush, saat dia terus-terus menerus menjual isu perang lanjutan di Irak kepada publik AS.

Ini termasuk isu Presiden Irak Saddam Hussein memiliki senjata pemusnah massal, dan menyiratkan bahwa dia bahkan mungkin memiliki senjata nuklir.

Serta menyatakan bahwa dia adalah sekutu al-Qaeda.

Prof Ginsberg mengatakan seluruh 'kebohongan' itu telah mengarahpada aksi militer yang paling berbahaya dari semuanya.

Ya, perang puluhan tahun di Irak yang menyebabkanSaddam Hussein dihukum mati hingga membuat jutaan warga Irak tewas dan seluruh negeri hancur

"Jadi, Trump bukan apa-apa dibandingbeberapa pendahulunya dalam hal ini."

Baca Juga:Benci Setengah Mati hingga Mau Membunuhnya, JustruWarga Iran Lebih Suka Donald Trump Jadi Presiden Amerika daripada Joe Biden, Alasannya Sungguh di Luar Dugaan

Dan jika mundur lagi, banyak sejarawan yang memperkirakan Lyndon Baines Johnson (LBJ) juga suka berbohong.

Saudara laki-laki JFK, Robert Kennedy, pernah berkata tentang LBJ.

"Dia selalu berbohong tentang segala hal. Dia berbohong bahkan ketika dia tidak harus berbohong."

Kebohongan Johnson tentang Perang Vietnam termasuk menggunakan serangan angkatan laut Agustus 1964 yang tidak pernah terjadi di Teluk Tonkin untuk meningkatkan konflik secara dramatis.

"Kami tidak akan mengirim anak laki-laki Amerikauntuk pergi sekitarsembilan atau sepuluh ribu mil jauhnya dari rumah untuk melakukan apa yang seharusnya tidak perlu dilakukan," katanya dua bulan sebelum pemilu di Akron, Ohio.

Namun setelah terpilih, LBJ diam-diam mengirim pasukan tempur AS pertama ke hutan dan sawah di zona perang.

Hingga akhirnya mengerahkan lebih dari setengah juta pasukan yang membuat ratusan ribu warga AS gugur.

Baca Juga:Turuti Keinginan Iran, Anak Buah Donald Trump Sebut Joe Bidendi Ambang Ketakutan Karena Perang Nuklir, 'Dia Tidak Belajar dari Kegagalan di Masa Lalu'

Artikel Terkait