Bak Berenang di Air Keruh, Vladimir Putin Terang-terangan Dekati Musuh-musuh Amerika, Kini Giliran Iran yang Dirayu Rusia Dengan Cara Nekat Ini

Mentari DP

Editor

Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden Rusia Vladimir Putin.

Intisari-Online.com - Amerika Serikat (AS) dan Iran terlibat pembicaraan buntu terkait kesepakatan nuklir Iran.

AS ingin kembali dalam kesepakatan itu, tapi Iran tidak mau melakukannya sebelum AS mencabut sanksi.

Apa yang dilakukan Iran berdasarkan sikap AS yang lebih dulu seenaknya keluar darikesepakatan nuklir Iran.

Baca Juga: Pantas Satuper Satu Warganya Tewas Karena Protes Kudeta,Sejatinya Kekuatan Militer Myanmar Memang Tangguh, tapi Sayang Kerap Disalahkangunakan

Presiden AS Joe Biden sendiri belum memberikan pernyataan mengenai kelanjutan hal ini.

Sebab, Biden berada di ambang kebingungan.

Jika AS kembali ke Iran, maka kemungkinan besar Israel akan marah dan menyerang Iran.

Diketahui, AS dan Israel bersekutu di era Presiden Donald Trump.

Dan di tengah ketidakjelasan konflik dua negara ini, mendadak Duta Besar Rusia menyampaikan pesan Presiden Rusia Vladimir Putih ke Pemimpin Agung IranAyatollah Ali Khamenei.

Baca Juga: Israel Akhirnya Tak Bisa Berbohong Lagi, Terungkap Sudah Rencana Rahasia Mereka Untuk Menyerang Situs Nuklir Iran, Dibongkar oleh Menteri Pertahanannya Sendiri

Dilansir darisputniknews.com pada Minggu (7/3/2021),Duta Besar Rusia di Teheran Levan Dzhagaryan pada hari Sabtu (6/3/2021) menyampaikan pesan tanggapan dari Presiden Putin.

Pesan Putin itu langsung disampaikan kepada Ayatollah Ali Khamenei lewat juru bicara kedutaan Maxim Suslov.

"Hari ini, Duta Besar Rusia diundangoleh Ali Akbar Velayati, seorang pembantu senior pemimpin tertinggi Iran untuk pertemuan," kata Suslov.

"Saat itulah pesan dari Presiden Putih disampaikan."

Ilustrasi konflik Iran dan AS.
Ilustrasi konflik Iran dan AS.

Apa isi pesan itu?

Diplomat tersebutmengatakan bahwa isi surat tersebut berfokus pada masalah penguatan hubungan bilateral antara Rusia dan Iran.

"Beberapa aspek internasional dan regional juga menjadi tambahan," tambah Suslov.

Baca Juga: Benci Setengah Mati hingga Mau Membunuhnya, JustruWarga Iran Lebih Suka Donald Trump Jadi Presiden Amerika daripada Joe Biden, Alasannya Sungguh di Luar Dugaan

Menurut Kantor Berita Mehr, Velayati dan Dzhagaryan juga membahas kerja sama perdagangan, ekonomi, budaya, dan strategis antara kedua negara.

"Hubungan regional dan perkembangan periferal telah mengarah pada lebih banyak kerja sama dan interaksi antara Teheran dan Moskow."

"Dan dalam perjalanan, kedua pihak telah memainkan peran besar dalam proses hubungan dan memperkuat interaksi," kata Velayati.

Sementara Dzhagaryan sendiri menyatakan kepuasannya dengan tren yang berkembang dan perkembangan hubungan antara Rusia dan Iran.

"Memperkuat hubungan bilateral antara Rusia dan Iran telah mengarah pada konsolidasi dan kelanjutan hubungan dan kerja sama antara kedua negara."

"Dan kedua negara telah mengambil langkah efektif untuk meningkatkan hubungan," kata Dzhagaryan.

Wah, semoga saja Rusia tak terlibat dalam konflik panas antara AS dan Iran yah!

Baca Juga: Amerika, Suriah, dan Israel Saling Serang di Timur Tengah, Mendadak Kapal Selam AS Siap Tenggelamkan Kapal Perang Rusia, Lagi-lagi Suriah Jadi Penyebabnya

Artikel Terkait