Israel Akhirnya Tak Bisa Berbohong Lagi, Terungkap Sudah Rencana Rahasia Mereka Untuk Menyerang Situs Nuklir Iran, Dibongkar oleh Menteri Pertahanannya Sendiri

Mentari DP

Penulis

Angkatan Udara Israel.

Intisari-Online.com - Tel Aviv, Israel dilaporkan telah memiliki banyak target untuk menyerang.

Salah satunya serangan ke Teheran, Iran, yang tengah mengembangkan nuklir.

Israel memang telah berulang kali menyuarakan bahwa musuh besarnya itu telah mengembangkan nuklir untuk memicu perang.

Baca Juga: Amerika, Suriah, dan Israel Saling Serang di Timur Tengah, Mendadak Kapal Selam AS Siap Tenggelamkan Kapal Perang Rusia, Lagi-lagi Suriah Jadi Penyebabnya

Namun Iran sendiri telah membatahnya dan mengatakanprogram nuklirnya dirancang hanya untuk tujuan damai.

Entah siapa yang benar dan bohong di sini, yang jelas militer Israel telah punya rencana sendiri.

Dilansir darisputniknews.com pada Sabtu (6/3/2021), militer Israel telah memperbarui rencana militernya.

Di mana rencana baru itu digunakan untuk menyerang situs nuklir Iran.

Hal tersebut disampaikan olehMenteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan kepada Fox News, Kamis lalu.

"Jika dunia bisa menghentikan mereka, maka itu bagus," kata Gantz.

Baca Juga: Bak Dapat Balasan Langsung Usai Gempur Suriah, Kapal Tanker Israel Langsung Meledak Hanya Beberapa Jam Setelah Suriah Dihancurkan Amerika

"Tetapi jika dunia tidak mampu melakukannya, kamu sendiri yang harus melakukannya."

"Kami melakukannya tak hanya untuk negara kami sendiri, tapi juga dunia."

Oleh karenanya,Gantz dengan percaya diri membongkar sendiri rencana militer Israel.

Gantz bakanmembagikan peta rahasia yang berisi target-target serangan militer Israel.

Juga membocorkan di mana letak situs nuklir negara-negara musuhnya.

Misalnya dari peta rahasia itu ada roket Hizbullah Lebanon yang diduga ditempatkan di sepanjang perbatasan dengan Israel.

"Ini adalah peta target."

"Masing-masing telah diperiksa secara legal, operasional, intelijen dan kami siap untuk melawan, kata Menteri PertahananGantz.

Ketegangan tampaknya meningkat lebih jauh di kawasan itu.

Ini karena Amerika Serikat (AS) dan Iran tetap berada di jalan buntu terkait Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) atau kesepakatan nuklir Iran.

MantanPresiden ASDonald Trump membatalkan perjanjian pada 2018.

Lalu dia memberikan sanksi keras di bawah apa yang disebut kebijakan tekanan maksimum.

Baca Juga: Bukan karena Angin, Seorang Ibu di Palestina Berhasil Hamil Meski Suaminya di Penjara oleh Israel Lewat Berjuangan Mati-matian, Tanpa Pernah Bertemu

Apa yang dilakukan Trump langsung menyebabkan Iran marah.

Namun pemerintahan AS yang dipimpin oleh Joe Biden mengisyaratkan kesediaannya untuk kembali ke kesepakatan.

Namun, tidak ada langkah nyata yang diambil ke arah itu.

Selain itu, Washington terus berupaya memaksa Teheran untuk menegosiasikan ulang perjanjian tersebut.

Iran telah menolak setiap perubahan pada kesepakatan awal dan bersikeras bahwa Washington harus mencabut sanksi terlebih dahulu.

Jika AS dan Iran nantinya kembali, maka hal itu akan ditentang Israel.

Sama seperti Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Gantz mengatakan bahwa jika itu terjadi, maka Israel akan menyerang Iran.

Netanyahu juga mengucapkan selamat kepada Biden atas jabatannya dan mengungkapkan harapannya.

Dia ingin AS akan terus bekerja sama dengan Israel untuk menghadapi Iran bersama.

Baca Juga: 'Jika Anda Menyerang Lebanon, Kami Akan Menyerang Kota Anda', Begini Cara Hizbullah Mengancam untuk Hancurkan Angkatan Udara Israel, Gunakan Rudal Buatan Musuh Bebuyutan Israel

Artikel Terkait