Namun otoritas China sudah memerintahkan jutaan warganya dites dan menerapkan pembatasan bepergian dan lockdown untuk menahan penularan Covid-19 varian baru.
Hal-hal ini dan penanganan lain membantu China mencapai nol penularan kasus lokal dan menumbuhkan PDB sebesar 2.3% selama 2020 kemarin.
Namun kini ada kekhawatiran jika strategi nol-toleransi dapat menyebabkan tekanan ekonomi besar dibandingkan keuntungannya, terlebih membandingkan negara lain yang mulai 'hidup dengan virus'.
Kekhawatiran itu sudah menyebabkan bank investasi termasuk Nomura dan Goldman Sachs memotong atau memberi sinyal mereka dapat memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi China pada paruh kedua tahun ini.
Epidemiolog CDC Zeng mengatakan lebih banyak orang membutuhkan vaksinasi dengan imunisasi massal tetap menjadi kunci menyesuaikan kontrol pandemi, dan mengembangkan vaksin baru seharusnya didorong terus.
Ia mengatakan China pada akhirnya akan membuka kembali perbatasannya seperti yang dilakukan negara lain.
Namun penting untuk mencapai persetujuan kapan akhirnya bisa melakukannya.
"Kami seharusnya juga belajar dari pengalaman negara-negara lain seperti Inggris, Israel dan Singapura… untuk melihat bagaimana menyebarnya infeksi terjadi, walaupun situasi telah membaik dan walaupun ada dukungan publik," ujar Zeng.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR