Senjata Makan Tuan, Sempat Pamer Kehidupan Warganya Kembali Normal,  Partai Komunis China Panik Bukan Main Lihat Negaranya Kemasukan Virus Corona Lagi

Mentari DP

Editor

Kasus virus corona pertama kali ditemukan di Wuhan, China.
Kasus virus corona pertama kali ditemukan di Wuhan, China.

Intisari-Online.com - Kita semua tahu kasus virus corona (Covid-19) pertama kali ditemukan di Wuhan, China, pada akhir Desember 2019.

Namun pada Februari 2020, kasus virus corona langsung menyebar ke seluruh dunia.

Pada Maret 2020, kasus virus corona pertama ditemukan di Indonesia.

Baca Juga: Pantas Indonesia Dijuluki Negara Terburuk Selama Pandemi Covid-19, Media Amerika Ini Beberkan Fakta Mencekam Kondisi Tanah Air yang Sebenarnya, 2 Poin Ini yang Paling Krusial

Tak lama, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan virus corona menjadi pandemi.

Hingga kini, seluruh dunia masih berjuang mengatasi pandemi virus corona.

Akan tetapi sudah sejak lama kondisi di China membaik. Bahkan beberapa kali warga China tertangkap menyelenggarakan event seperti konser.

Partai Komunis China pun sebelumnya menyombongkan keberhasilannya dengan menunjukkan bahwa warganya telah kembali ke kehidupan normal.

Namun mendadak pandemi virus corona terburukterburuk di China dalam setahun meningkat dengan cepat.

Baca Juga: Rumah Sakit Penuh,2.313 Pasien Covid-19 MeninggalSaat Isoman di Rumah, Sementara Anggota DPR Bisa Isoman di Hotel, Bahkan Semua Biaya DitanggungNegara

Ditemukan jumlah kasus tertinggi selama enam bulan dan mendorong pihak berwenang untuk menutup sebuah kota atau lockdown.

Dilansir daridailymail.co.uk padahari Rabu (4/8/2021), China secara resmi mencatat 71 infeksi baru - angka harian tertinggi sejak Januari.

Dan dengan insiden penularan lokal dan 500 kasus baru sejak Juli.

Varian Delta diyakini pertama kali menginfeksi pekerja bandara di Nanjing.

Tetapi baru sekarang menyebar ke seluruh negara berpenduduk 1,4 miliar orang itu.

Sekarang pusat wisata Zhangjiajie, yang terkenal dengan hutan dan air terjunnya yang menakjubkan, telah diidentifikasi sebagai pusat pandemi.

Sehingga penduduk telah diperintahkan untuk tinggal di dalam rumah mereka dan tidak ada yang bisa meninggalkan kota.

Tak hanya itu, Partai Komunis China yang merasa tercoreng wajahnya juga 'menghukum' pejabat setempat.

Komite Disiplin Partai Komunis kota pada hari Rabu mengeluarkan daftar pejabat lokal yangdinilai gagal pada pekerjaan pencegahan dan pengendalian pandemi.

Di mana mereka semua akan dihukum.

Baca Juga: Pantas Saja Pemerintah Ngotot Ogah Lakukan Lockdown, Rupanya Begini Kondisi Indonesia Pasca Dihantam Pandemi Covid-19, PPKM Level 4 Dilonggarkan?

Zhangjiajie sendiri baru mencatat 19 kasus sejak pekan lalu, tiga di antaranya adalah orang tanpa gejala, yang dihitung secara terpisah.

Namun, kasus individu yang terkait dengan wabah Zhangjiajie telah menyebar ke setidaknya lima provinsi, menurut media setempat.

Jumlah yang jauh lebih tinggi dilaporkan di Yangzhou, sebuah kota di sebelah Nanjing, yang telah mencatat 126 kasus pada hari Selasa.

Di Beijing dilaporkan ada tiga kasus virus baru pada hari Rabu, sehingga pihak berwenang memblokir pintu masuk ke kompleks tempat salah satu pasien tinggal.

Wuhan, tempat virus pertama kali muncul pada 2019, melaporkan infeksi lokal pertamanya dalam lebih dari setahun pada minggu ini.

Pihak berwenang mengatakan pihaknya 'dengan cepat meluncurkan' pengujian terhadap 11 juta penduduk.

Setelah banyak wilayah melakukan lockdown, warga China yang panik langsung melakukan punic buying dengan ramai-ramai ke supermarket.

Ada pula antrean panjang penduduk menunggu tes swab.

Baca Juga: Disinggung Soal Kapal Covid-19 Berakhir, Presiden Jokowi Malah Blak-blakan Ungkap Kondisi Sebenarnya Ini, 'Bukan Bermaksud Menakut-nakuti'

Artikel Terkait