Dilansir dari kompas.com pada Senin (19/7/2021), berdasarkan data statistik utang luar negeri Indonesia (SULNI) yang dirilis Bank Indonesia (BI) periode terbaru, yakni per September 2019 menurut negara pemberi kredit, utang Indonesia yang berasal dari China tercatat sebesar 17,75 miliar dollar AS atau setara Rp274 triliun (kurs Rp13.940).
Sejak beberapa tahun belakangan, China memang menjadi salah satu negara penyumbang terbesar untuk Indonesia.
Atau China menempati peringkat ke-4 sebagai negara pemberi utang tertinggi untuk Indonesia per Juni 2021.
China memberi utang sebesar 21,45 miliar dollar AS.
Sementara peringkat satu negara pemberi utang tertinggi untuk Indonesia adalah Singapura dengan 68,02 miliar dollar AS.
Disusul Amerika Serikat (AS) dengan 30,82 miliar dollar AS dan Jepang dengan 28,15 miliar dollar AS.
Walau utang Indonesia kepada China sangat besar, namun pemerintah Indonesia tidak pernah sekalipun takut dengan China.
Bahkan ketika China sering melanggar ZEE Indonesia, Kemlu telah memanggil Dubes RRT di Jakarta dan menyampaikan protes keras terhadap kejadian tersebut.
Kemenlu menyebutkan, Dubes China mencatat protes yang dilayangkan untuk segera diteruskan ke Beijing.
Staf Ahli Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan sikap itu penting untuk hubungan bilateral kedua negara.
Sebab, wilayah ZEE ditetapkan oleh United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS).
Baik Indonesia maupun China merupakan bagian dari itu.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR