Bikin Orang se-Indonesia Iri, Tetap 'Adem Ayem' Meski Diserbu Orang Kaya India yang Kabur dari Varian Delta, Kini Negara Ini Punya Obat yang Bisa Cegah Kematian Pasien Covid-19

Mentari DP

Editor

Lonjakan kasus virus corona di Indonesia.
Lonjakan kasus virus corona di Indonesia.

Intisari-Online.com - Lonjakan kasus virus corona di Indonesia telah membuat kasus kematian juga meningkat.

Ini semua karena rumah sakit penuh dan kehabisan tempat tidur.

Bahkan karena lonjakan kasus virus corona di Indonesia, banyak pasien yang tidak bisa dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Sinovac Tak Ada Apa-apanya,PantasVaksin AstraZeneca Jadi Rebutan,Ternyata Ini Kelebihan Vaksin Buatan Ilmuwan Inggris Itu, Indonesia Beruntung Menggunakannya!

Akibatnya beberapa pasien terpaksa dirawat di rumahnya masing-masing.

Selain itu kasus kematian meningkat berkali-kali lipat karena kondisi beberapa pasien mendadakdrop.

Mereka yang awalnya hanya mengalami gejala ringan, mendadak drop dan menjadipasien berisiko tinggi.

Pasienpasien berisiko tinggi itutermasuk orang dewasa, wanita hamil, dan anak-anak berusia 12 tahun ke atas dengan awalnya mengalami infeksi Covid-19 ringan hingga sedang.

Akan tetapi mereka gejalanya berisiko berkembang menjadi parah.

Inilah yang membuat banyak nyawa pasien tidak terselamatkan.

Di tengah situasi darurat itu, sebuah studiUni Emirat Arab (AS)menemukan obat Covid-19 yang diklaim dapatmencegah kematian di antara pasien berisiko tinggi.

Baca Juga: Tak Bisa Dibiarkan Terus Menerus, WHO Akhirnya Pepet China untuk Bocorkan Data Covid-19 Ini, Sebut Hanya China yang Sanggup Menyelesaikan Pandemi Global Ini

Dilansir dariarabnews.com pada Senin (19/7/2021), obat Covid-19 itu bernamaSotrovimab.

Sebelumnya,Sotrovimab dievaluasi selama dua minggu lamanya dengan6.175 pasien Covid-19 di Abu Dhabi menerima Sotrovimab.

Hasilnya sangat baik.

Di manaSotrovimabmampu pencegahan 100 persen kematian di antara penerima dan dan 99 persen pencegahan pasien masuk ke unit perawatan intensif (ICU).

Hal itu disampaikan pejabat kesehatan UEA dalam sebuah laporan dari berita negara. lembaga WAM.

Mereka juga mencatat bahwa 97 persen pasien pulih sepenuhnya dalam 14 hari.

Padahal sekitar 52 persen pasien berusia 50 tahun atau lebih, dan hampir semua penerima memiliki beberapa penyakit penyerta.

Termasuk obesitas, kanker, penyakit kardiovaskular, dan diabetes.

Saat ini,Sotrovimab dilakukan dengan pengobatan antibodi monoklonal yang diberikan melalui terapi intravena.

Dan obat ini sedang diproduksi oleh perusahaan biofarmasi global GlaxoSmithKline.

Kementerian Kesehatan dan Pencegahan (MoHAP) telah menyetujui penggunaan Sotrovimab setelah melakukan evaluasi lokal.

Ini juga telah disetujui untuk penggunaan darurat oleh Food and Drug Administration AS.

Baca Juga: 'Kebalnya' Minta Ampun, Negara Ini 'Adem Ayem' Saja Meski Jadi Tujuan Utama Orang Kaya India yang Kabur dari Serbuan Varian Delta di Negaranya, Ternyata Ini yang Membedakannya dengan Indonesia

UEA adalah salah satu negara pertama di dunia yang menerima pengiriman Sotrovimab pada pertengahan Juni 2021.

Ini semua karena terjadi lonjakan kasus Covid-19 diUEA.

Dilaporkan adatambahan 1.565 kasus Covid-19 baru dan empat kematian dilaporkan semalam,.

Ini menjadikan negara ini memiliki 659.449 kasus virus corona dan 1.896 kasus kematian.

Kementerian Kesehatan juga melaporkan bahwa 1.508 orang telah pulih sepenuhnya darivirus corona.

Sehingga total mereka yang sudah sembuh mencapai 637.267 orang.

Sementara vaksinasi massal di UEA juga sangat baik. Di mana sudah16.341.613 warga UEA yang menerima vaksin Covid-19.

Artikel Terkait