Intisari-Online.com - Hubungan Israel dan banyak negara Arab memburuk ketika Israel menyerang Palestina.
Namun karena kejadian itu sudah lama berlalu, sejumlah negara Arab kembali membuka hubungan dengan Israel.
Baru-baru ini, Uni Emirat Arab dan Bahrain secara resmi membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Sebelum keduanya, Mesir dan Yordania yang terlebih dahulu menjalin kesepakatan damai masing-masing pada 1979 dan 1994.
Tak hanya UEA dan Bahrain, tiga negara Timur Tengah lain disebut akan menyusul langkah tersebut.
Perdana Menteri Palestina Muhammad Shtayyeh menganggap normalisasi UEA dan Bahrain dengan Israel sebagai kekalahan bagi Liga Arab yang kini semakin terpecah.
Para pejabat Palestina juga umumnya memprotes kesepakatan itu sebagai hal yang memalukan dan menodai perjanjian damai 2002 yang diprakarsai oleh Arab Saudi.
Lantas, bagaimana nasib kemerdekaan Palestina, seiring kesepakatan damai sejumlah negara Arab itu?
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR