Intisari-online.com -Foto Setya Novanto tersebar di media sosial.
Foto itu viral, terlebih karena fotonya menunjukkan ia berada di Lapas Sukamiskin, Bandung, dengan sebuah handphone.
Padahal Setya Novanto masih menjalani hukuman pidananya terkait perkara tindak pidana korupsi E-KTP.
Mengetahui hal itu, Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta Setya Novanto dipindahkan ke lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
"ICW mendesak Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly segera memindahkan Setya Novanto ke lepas dengan tingkat pengawasan maksimum, misalnya Nusakambangan," sebut peneliti ICW Kurnia Ramadhana pada Kompas.com, Minggu (18/7/2021).
Kurnia menuturkan pelanggaran ini bukan kali pertama dilakukan Setya Novanto dalam lapas.
"Pada pertengahan tahun 2019 lalu Novanto sempat terbukti melakukan plesiran," tutur Kurnia.
Selanjutnya Kurnia juga meminta agar semua instrumen pengawasan di Lapas Sukamiskin diaudit oleh Kemenkumham.
Salah satu sarannya adalah memasang kamera CCTV (closed-circuit television) yang tersambung ke kantor penegak hukum yaitu kepolisian, kejaksaan dan KPK.
"Ini penting karena penguasaan tunggal yang dilakukan oleh Kemenkumham seringkali bermasalah, sehingga mesti ditambah dari unsur pihak lain," katanya.
Kemenkumham harus mendalami mengapa Setya Novanto bisa menggunakan handphone, menurut Kurnia.
"Apa sekedar kelalaian petugas atau ada unsur suap-menyuap di balik kejadian tersebut," imbuhnya.
Baca Juga: Kisah Artis Mona Fandey: Dari Penyanyi Jadi Dukun Ilmu Hitam yang Membawanya ke Tiang Gantungan
Sementara itu Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjen Permasyarakatan Rika Aprianti menjelaskan jika foto itu foto lama.
Foto diambil dalam perayaan momen Idul Adha.
Setya Novanto juga terkenal dihukum di penjara mewah di Sukamiskin.
Hal itu dikuak oleh penelusuran Najwa Shihab.
Awalnya ia melakukan investigasi di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, pada tahun 2018 lalu.
Awalnya Najwa mendapati sel yang ditempati Setya Novanto tampak sederhana dan sempit.
Najwa Shihab tidak percaya akan hal itu.
Beberapa bulan berlalu, penelusurannya itu berhasil membongkar kenyataan sebenarnya.
Akun Instagram @najwashihab Senin 17/9/2018 mengunggah video sel asli Setya Novanto.
"Ini dia sel sesungguhnya Setya Novanto. Sel ini terekam saat Ombudsman RI menggelar sidak ke Lapas Sukamiskin pada Kamis 13 September 2018," tulis keterangan dalam akun Instagram tersebut.
Sel ini mewah dan interiornya elegan.
Penelusuran dilakukan oleh Ombudsman RI menginspeksi mendadak Lapas Sukamiskin.
Baca Juga: Beredar Kabar Setya Novanto Hilang dari Lapas Sukamiskin, Kemenkumham Beri Penjelasan Sebenarnya
Foto Ombudsman menunjukkan Setya Novanto berbincang di selnya dengan eks Bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin.
Anggota Ombudsman RI Ninik Rahayu mengatakan sel asli Setnov 2 kali lipat lebih luas dari yang palsu.
Dulunya Setya Novanto memang terkenal pintar melobi petugas lapas sehingga bisa bertindak bebas meskipun dipenjara.
Bukan berarti hal tersebut dihalalkan, tapi melobi sudah menjadi kemampuan kunci Setya Novanto.
Setya Novanto ternyata hidup berpegang dari kemampuan melobi.
Ia dulunya adalah rakyat biasa kalangan bawah, tapi bisa terus berjalan ke atas.
Intisari Online berhasil mendapatkan kisah hidup Setya Novanto, ternyata dulunya ia memiliki berbagai pekerjaan paruh waktu semasa ia kuliah.
Ia tidak berasal dari keluarga kaya raya, dan bersekolah di Universitas Katolik Widya Mandala mengharuskannya untuk berusaha mendapatkan penghasilan tambahan agar kebutuhannya tercukupi.
Baca Juga: Beredar Kabar Setya Novanto Hilang dari Lapas Sukamiskin, Kemenkumham Beri Penjelasan Sebenarnya
Ia sempat berjualan beras dan madu, hanya dengan modal Rp 82.500, Novanto mulai dengan membeli 3 kuintal beras yang langsung diambil dari pusatnya di Lamongan.
Namun usaha itu tidak bertahan, kemudian ia menekuni profesi sebagai sales Suzuki untuk wilayah Indonesia bagian timur.
Di sinilah bakat lobi dan marketingnya berjalan, penjualannya meroket sampai di usia 22 tahun ia sudah diangkat menjadi Kepala Penjualan Mobil untuk Indonesia bagian timur.
Novanto juga pernah menjadi sopir.
Ia menyopiri Hayono Isman, keluarga politikus sekaligus teman sekelas Novanto di SMA Negeri 9 Jakarta.