Nama Setya Novanto Kembali Bergema, Kali Ini Dapat Gugatan Dari Sosok yang Dulu Dampingi Dalam Kasus Korupsi E-KTP

May N

Penulis

Intisari-online.com -Nama mantan Ketua DPR Setya Novanto sempat gegerkan banyak pihak.

Ia tertangkap bersalah dalam kasus korupsi e-KTP.

Sempat dalam pengusutannya Setya Novanto menggunakan jasa kuasa hukum, advokat Fredrich Yunadi.

Namun kini, sosok yang juga menjadi terdakwa kasus perintangan penyidikan kasus korupsi e-KTP tersebut justru menggugat Setya Novanto dan istrinya, Deisti Astriani.

Baca Juga: Salah Satunya Negara Asia Tenggara Ini, Berikut Daftar 10 Negara Paling Korup di Mata Warga Dunia

Dalam salah satu petitum gugatannya, Fredrich meminta agar Novanto dan istri membayar kerugian materiil dan kerugian immateriil yang nilainya mencapai triliunan rupiah.

"Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar secara tunai, dan sekaligus segala kerugian kepada penggugat," seperti dikutip dari petitum gugatan Fredrich yang diunggah di situs Sistem Informasi Penelusuran Perkara PN Jakarta Selatan, Jumat (6/11/2020).

Dalam petitum gugatannya, Fredrich meminta agar hakim menyatakan secara hukum kesepakatan pembayaran jasa kuasa hukum dengan Novanto dan Deisti sebanyak 14 surat kuasa.

Fredrich juga meminta agar hakim menyatakan perbuatan Novanto dan Deisti yang tidak membayar seluruh biaya jasa kuasa hukum kepadanya merupakan perbuatan wanpretasi.

Baca Juga: Dapat Barang Bukti dari Anak Buah Trump, Putra Joe Biden Diduga Bekerja Sama dengan China dan Ukraina, Semuanya Terkuak dari Hal Ini, 'Semua Itu Asli'

Fredrich pun merinci bahwa kerugian materiil itu berasal dari 14 upaya hukum seharga Rp 2 miliar per upaya hukum dikurangi Rp 1 miliar yang sudah dibayar.

Kerugian materiil itu juga mencakup nilai 2 persen per bulan dikali Rp 27 miliar terhitung sejak somasi diterima Novanto pada Oktober 2019 hingga putusan gugatan ini berkekuatan hukum tetap.

Sementara, kerugian immateriil yang diajukan Fredrich totalnya Rp 2.256.125.000.000.

Angka itu berasal dari satu bulan pidana kurungan yang dinilai senilai Rp 62,5 juta dikali 90 bulan yakni total masa pidana Fredrich dalam kasus perintangan penyidikan, sehingga totalnya Rp 5,625 miliar.

Baca Juga: Sirna Sudah Keribetan Mengurus E-KTP, Kemendagri Sahkan Pencetakan E-KTP Mandiri di Mesin, 'Persis Kayak ATM', Simak Keunggulan Lain Mesin Ini

Selain itu, kerugian immateriil juga berasal dari uang tunai pembayaran denda senilai Rp 500 juta dan kehilangan pemasukan naskah senilai Rp 25 miliar per bulan dikali 90 bulan, sehingga totalnya Rp 2,25 triliun.

"Dan bilamana perlu dengan cara lelang terhadap harta kekayaan Tergugat I dan Tergugat II baik yang diletakkan sita jaminan maupun harta kekayaan lainnya sesuai ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku," demikian bunyi petitum gugatan Fredrich.

Kemudian, Fredrich juga meminta agar Novanto dan Deisti dihukum membayar uang paksa sebesar Rp 100 juta setiap harinya apabila lalai dalam memenuhi dan melaksanakan isi putusan.

Gugatan Fredrich ini telah terdaftar dengan nomor perkara 264/Pdt.G/2020/PN JKT.SEL sejak Jumat (20/3/2020).

Baca Juga: Bikin Tekor Negara, Inilah 7 Skandal Korupsi Terbesar di Indonesia, Garong Duit Negara Mulai Rp706 Miliar hingga Rp13,7 triliun Berkedok Proyek dan Bisnis Negara

Sidang pertama gugatan ini telah dilaksanakan pada Rabu (15/4/2020) dan proses persidangan telah memasuki pengajuan bukti dari tergugat pada Rabu (7/10/2020).

(Ardito Ramadhan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fredrich Yunadi Gugat Setya Novanto dan Istri hingga Triliunan Rupiah"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait