Tanggapi Rumor PPKM Darurat Diperpanjang, Luhut Malah Bocorkan Skenario Terburuk yang Mungkin Dialami Indonesia, Ternyata Pemerintah Sudah Siapkan Rencana Ini

Maymunah Nasution

Editor

Polisi di Purwokerto memborong dagangan PKL yang masih nekat berjualan saat PPKM Darurat, beginilah kesiapan pemerintah menghadapi ancaman 100 ribu kasus dan desas-desus PPKM Darurat diperpanjang
Polisi di Purwokerto memborong dagangan PKL yang masih nekat berjualan saat PPKM Darurat, beginilah kesiapan pemerintah menghadapi ancaman 100 ribu kasus dan desas-desus PPKM Darurat diperpanjang

Intisari-online.com -Ditunjuk menjadi Koordinator PPKM Darurat, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan beberkan mengenai kemungkinan PPKM Darurat diperpanjang.

Kamis kemarin 15 Juli 2021 Luhut jujur mengaku belum mengetahui secara pasti apakah PPKM Darurat akan diperpanjang.

Sebab menurutnya varian Delta tidak terprediksi.

Lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Delta selama 3 hari berturut-turut belakangan ini masih belum bisa diikuti polanya.

Baca Juga: Sempat Simpang-Siur Beredar PPKM Bakal Diperpanjang Hingga 6 Minggu, Jika Dilakukan Pemerintah Indonesia Justru Alami Dampak Ekonomi yang Makin Memburuk Ini, Ini Penjelasan Pemerintah

Kemudian ia mengatakan tidak hanya Indonesia yang kewalahan, negara lain juga ternyata ikut terdampak penyebaran virus Corona varian Delta yang sangat masif.

"Saya kira ini begini, kasus meroket ini sudah kita duga juga mungkin terjadi, tapi tidak kita duga secepat ini."

"Karena pemahaman kita mengenai delta varian ini juga tidak paham betul, Anda sudah lihat bukan hanya kita, banyak negara lain yang kena."

"Karena ilmu dunia kedokteran juga belum sampai ke sana, saya selalu tanya teman-teman dokter mengenai ini," kata Luhut, dikutip dari Tribunnews dari tayangan Youtube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Kamis (15/7/2021)

Baca Juga: Sri Mulyani Kelepasan Bicara Sampai Bocorkan Skenario Terburuk PPKM Darurat 6 Minggu, Rakyat Syok Sampai DPR Angkat Bicara

Kemudian Luhut juga menanggapi kesulitan ekonomi yang dirasakan masyarakat kelas menengah ke bawah selama PPKM Darurat ini.

Ia memahami perpanjangan PPKM Darurat tentunya berdampak pada sektor ekonomi.

"Tentu ini kita amati dengan cermat, kami ada tim juga yang mengamati sampai berapa jauh kita boleh pergi, istilah saya itu kalau kita bengkokkan sesuatu pasti ada batasnya."

"Kalau bengkok terus ya patah, jadi kita mengamati betul masalah ekonomi ini jangan sampai kelamaan juga malah buat mati," ujar Luhut.

Baca Juga: Inikah Sisi Positif Pemberlakuan PPKM Darurat, Zona Merah Covid-19 di Jawa Tengah Berkurang Hingga 6 Daerah

Luhut berjanji akan berhati-hati dalam memperhitungkan terkait kemungkinan perpanjangan PPKM Darurat.

Ia juga akan mengevaluasi PPKM Darurat sesuai perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Para ahli dan guru besar dari universitas akan ia ajak bertukar pendapat terkait evaluasi PPKM Darurat.

"Kemarin Presiden minta saya untuk evaluasi, saya janji pada Presiden besok atau nanti sore kami akan laporkan cara bertindak apa yang akan dilakukan dengan data-data yang ada."

Baca Juga: Salah Satunya Dipraktikkan Jokowi Saat Mantap Jadi Kader PDIP, Inilah Penyebab Lain Indonesia Turun Kelas Jadi Negara Menengah ke Bawah

"Nanti kita juga bertemu asosiasi guru besar universitas dan minta pendapat mereka juga," tambahnya.

Mempersiapkan yang terburuk

Luhut tetap berharap penambahan kasus tidak sampai 100 ribu per hari, walau sudah bersiap yang terburuk.

Skenario terburuk telah disiapkan pihaknya jika pandemi Covid-19 semakin melonjak mencapai 100 ribu kasus per haru.

Baca Juga: Lupakan Sinovac, Negara Tetangga Indonesia Ini Hanya Kasih 2 Pilihan Vaksin Covid-19 pada Warganya, Loh Kenapa KitaTetap Ngotot Pakai Vaksin dari China Itu?

"Kalau kita bicara worst case skenario untuk 60 ribu atau lebih kita masih cukup oke, kita tidak berharap sampai ke 100 ribu."

"Tapi itu pun kami sudah rancang sekarang kalau sampai terjadi ke sana, kita tenang melaksanakannya, jernih melihatnya," kata Luhut.

"Ya kita berharap jangan lebih daripada 60 ribu karena itu nanti mesti ada perkiraan lain lagi," tambahnya.

Pencegahan dilakukan, dengan langkah pemerintah telah mengamankan lebih dari 40 juta vaksin.

Baca Juga: Depok Babak Belur Dihantam Krisis Covid-19, Hanya Dalam 1 BulanKasus Melonjak hingga 19 Kali Lipat, Situasi Rumah Sakit dan Puskesmas Berubah Mencekam Seperti Ini

Vaksinasi juga akan dipercepat mencapai 1 juta suntikan per hari.

Kemudian langkah penanganan para pasien adalah menambah tempat tidur di rumah sakit serta membuat rumah sakit baru khusus Covid-19 di beberapa daerah.

Kemudian tenaga kesehatan, yaitu dokter dan perawat yang sudah dalam masa akhir pendidikan akan ditambah.

"Ini penting untuk diketahui, kami sudah merekrut dokter sebanyak 2.000 dokter yang baru-baru lulus dan itu kita training."

Baca Juga: Diklaim Lebih Ampuh Lawan Varian Baru dengan Efikasi Hingga 100 Persen, Kenali Kelebihan dan Efek Samping Vaksin Covid-19 Pfizer Ini

"Kita punya ada lulusan dokter itu lebih dari 2.000 dan itu segera akan kita mobilisasi," kata Luhut.

Selanjutnya untuk pasokan oksigen Luhut berjanji akan terus memastikan kesediaannya.

Pihaknya meminta produksi oksigen medis dalam negeri diperbanyak, kemudian ada juga bantuan oksigen dari negara lain.

"Jadi jangan ada beranggapan bahwa kami tidak bergerak, kami sangat bergerak."

Baca Juga: Sampai Terendus Media Asing, Terkuak Ternyata Penyebaran Covid-19 di Jakarta Lebih Mengerikan Dari Yang Kita Tahu Selama Ini, Ini Datanya Penelitiannya

"Kita tahu apa yang kita lakukan, sangat tahu, karena bukan si Luhut Pandjaitan, tetapi semua yang kumpul di sini dengan segala macam keahlian mereka sudah memberikan pikiran yang terbaik untuk bangsa dan negara ini," pungkas Luhut.

Artikel Terkait