Tak Cukup Pecahkan Rekor Kematian Harian Tertinggi Dunia Akibat Covid-19, Ternyata Indonesia Juga Pecahkan Rekor Tak Kalah Mencengangkan Ini Akibat Kronisnya Covid-19 di Indonesia

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi pemakaman jenazah covid-19
Ilustrasi pemakaman jenazah covid-19

Intisari-online.com - Belakangan ini situasi Covid-19 di Indonesia menjadi sorotan dunia, karena lonjakan yang begitu mengkhawatirkan.

Bahkan Indonesia mencatatkan rekor kematian harian tertinggi di dunia dalam beberapa hari ini.

Menurut media Vietnam 24h.com.vn, pada Rabu (14/7/21), Indonesia mencatatkan rekor jumlah kasus Covid-19, di tengah persiapan pemerintah menghadapi krisis jangka panjang.

Indonesia sempat mencatatkan rekor kematian tertinggi didunia, pada Senin (12/7).

Baca Juga: Separah Inikah Covid-19 di Indonesia? Media-media Asing Bahkan Sampai Memberitakan Betapa Kronisnya Situasi di Indonesia, Bahkan Korea Utara pun Ikut Berkomentar

Menurut Worldmeter, penambahan kasus Covid-19 di Indonesia menempati urutan tertinggi dengan 40.427 orang, disusul Inggris 34.471, dan India 27.404.

Kemudian, kasus harian di Indonesia pecahkan rekor dengan 891 disusl Brasil dengan 765 jiwa, dan Rusia, 710 korban meninggal.

Meski demikian kabar positifnya kasus sembuh di Indonesia juga bertambah, berada di urutan ketiga dengan 34.754 pasien, dengan urutan pertama Brasil dengan 78.342, dan India 45.261.

Namun, Indonesia kembali mencatatka rekor baru yang tak kalah mencengangkan dari ini.

Baca Juga: Sempat Simpang-Siur Beredar PPKM Bakal Diperpanjang Hingga 6 Minggu, Jika Dilakukan Pemerintah Indonesia Justru Alami Dampak Ekonomi yang Makin Memburuk Ini, Ini Penjelasan Pemerintah

Menurut media Australia, News.com.au, Rabu (14/7/21), jumlah kasus Covid-19 di Indonesia dianggap sebagai wabah terparah di Asia saat ini.

Dengan tetap berada di atas 40.000 kasus selama dua hari berturut-turut, meski sudah melakukan lockdown, di pulau Jawa-Bali.

Pada 13 Juli, negara Asia Tenggara ini mencatat hampir 48.000 infeksi baru, rekor ke-6 dalam 10 hari terakhir, 7 kali lebih tinggi dari sebulan lalu dan 864 orang meninggal karena Covid-19.

Jumlah total kasus Covid-19 di Indonesia sejauh ini lebih dari 2,6 juta, di mana lebih dari 68.000 telah meninggal karena penyakit tersebut.

Tingkat kepositifan, persentase kasus positif per orang yang diuji, lebih dari 30% (tinggi) di beberapa daerah.

Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 380.000 kasus Covid-19 yang belum sembuh, yang sebagian besar terkonsentrasi di pulau Jawa yang berpenduduk padat, menurut News.com.au.

Jumlah infeksi di ibu kota Jakarta juga tercatat pada tingkat rekor, meskipun kota tersebut telah memberlakukan blokade sejak 3 Juli.

Sistem kesehatan Indonesia lebih kewalahan dari sebelumnya.

Baca Juga: Rumah Sakit Saja Sudah Angkat Tangan, Beginilah Nasib Pasien Covid-19 di Indonesia,Meninggal di Jalanhingga Jenazah Tergeletak di Depan Rumah

Setidaknya ada 9 provinsi yang mencatatkan kapasitas tempat tidur rumah sakit di atas 80%, termasuk DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Hampir "setiap minggu", Indonesia mencatat kematian Covid-19 di kalangan dokter.

Menurut Nikkei Asia Review, jumlah kematian akibat Covid-19 per kapita di Indonesia telah melampaui India.

Menurut ABC News, lulusan kedokteran dan dokter magang semuanya telah dikerahkan untuk memperkuat garis depan melawan epidemi.

"Indonesia sekarang banyak kasus Covid-19," kata Debryna Dewi Lumanauw, seorang dokter di Jakarta.

Dokter wanita itu menegaskan bahwa situasi di negara Asia Tenggara itu sangat serius.

"Banyak rekan dan teman saya yang jatuh atau terinfeksi. Kami masih harus melanjutkan pekerjaan kami. Ketika kami harus bekerja terlalu keras, kami dan orang yang kami cintai akan menghadapi banyak risiko. Lebih banyak lagi," dokter wanita itu berbagi.

Ratusan tenaga kesehatan Indonesia masih terinfeksi Covid-19 meski sudah divaksinasi lengkap.

Baca Juga: Covid-19 Membludak, Putra Mahkota Arab Saudi dan Perusahaan Jepang Evakuasi Warganya Keluar dari Indonesia

Beberapa rumah sakit tidak memiliki tempat tidur yang cukup, sehingga untuk sementara berhenti menerima pasien baru, sementara yang lain harus mendirikan tendadarurat untuk pasien baru.

"Kami terpaksa menolak pasien baru karena tidak ada lagi yang bisa kami lakukan ketika rumah sakit kehabisan tempat tidur," kata dr Erlina Burhan, ketua tim pencegahan Covid-19 di RS Paru Nasional Persahabatan, di ibu kota.

"Jika tidak ada tempat tidur yang tersisa, bahkan jika pasien baru dalam kondisi yang sangat buruk dan perlu ke ICU, kami tetap harus meminta maaf," tambah Dr Burhan.

Oksigen medis menjadi langka, kekurangan oksigen medis diyakini menjadi penyebab tidak langsung kematian 33 pasien Covid-19 pada awal Juli 2019.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan permintaan oksigen medis telah melampaui kapasitas produksi.

Dalam wawancara dengan Sky News, Profesor Wiku Adisasmito, juru bicara pasukan pencegahan Covid-19 Indonesia, mengatakan bahwa alasan peningkatan tajam jumlah infeksi di Indonesia adalah mutasi Delta dan masuknya migran.

Artikel Terkait