Pearcey nyaris tidak repot-repot menutupi kejahatan itu juga.
Ketika polisi tiba di rumahnya, Pearcey menghubungkan noda darah dengan mimisan. "Saya tidak menikmati kesehatan yang sangat baik," katanya kepada polisi. “Ketika saya pulang, hidung saya berdarah hebat.”
Tapi kemudian Pearcey mengklaim darah itu pasti berasal dari tikus yang baru saja dia bunuh.
Polisi tidak tertipu dan menangkap Mary Pearcey karena pembunuhan, melepaskan cincin kawin Styles yang dicuri dari jarinya.
Pearcey diadili pada bulan Desember 1890 dan dengan cepat dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati.
Pada saat dieksekusi, algojo James Barry mengatakan Pearcey sangat tenang.
Barry ingat pernah mendengarnya berkata, "Hukuman saya adil, tetapi banyak bukti yang memberatkan saya salah."
Kasus Untuk Mary Pearcey Sebagai Jill The Ripper
Sebelum dia dihukum mati, Pearcey dicurigai oleh detektif London sebagai Jill the Ripper.
Selain kata-kata terakhirnya yang samar yang menunjukkan bahwa dia pantas mati karena kejahatan lain, Pearcey juga memasang iklan misterius di sebuah surat kabar Spanyol yang bertuliskan “M.E.C.P. Harapan terakhir M.E.W. Tidak mengkhianati.”
Pesan yang membingungkan tidak pernah diterjemahkan. "MEW" bisa merujuk ke Mary sendiri, mengingat inisial kelahirannya adalah Mary Eleanor Wheeler. Tapi bagaimana dengan inisial lainnya, “MECP?” Bisakah mereka merujuk pada empat korban Ripper Mary Jane Kelly, Elizabeth Stride, Catherine Eddowes, dan Polly Nichols?
Jika demikian, pesan tersebut menyiratkan Pearcey bekerja bersama kaki tangan karena tidak ada orang lain yang dapat memecahkan kode pesan tersebut.
Pearcey juga jelas memiliki kekuatan dan kemampuan untuk membunuh. Ketika dia membunuh Styles, dia hampir memenggalnya.
Pearcey juga menonjol di antara pembunuh wanita abad ke-19 lainnya.
Senjata pembunuhan yang disukai sebagian besar wanita ini adalah racun.
Misalnya, ketika Mary Ann Cotton membunuh 20 orang, menjadi pembunuh berantai pertama di Victoria Inggris satu dekade sebelum Jack the Ripper, dia menggunakan arsenik.
Namun, sedikit lebih dari bukti tidak langsung menunjukkan Mary Pearcey adalah Jill the Ripper.
Meskipun dia pasti mampu membunuh, dia juga merupakan pembunuh wanita paling terkenal yang aktif sekitar waktu yang sama dengan pembunuhan Whitechapel.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR