Penyelidikan Dilakukan, Diam-Diam Ada Sumber yang Menyebutkan Koneksi Amerika dengan Pembunuh Presiden Haiti, Bermula dari Hal ini Tuduhan Itu Muncul

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Dalam file foto ini diambil pada 22 Oktober 2019 Presiden Jovenel Moise duduk di Istana Kepresidenan saat wawancara dengan AFP di Port-au-Prince, 22 Oktober 2019. Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh pada 7 Juli 2021, di rumahnya
Dalam file foto ini diambil pada 22 Oktober 2019 Presiden Jovenel Moise duduk di Istana Kepresidenan saat wawancara dengan AFP di Port-au-Prince, 22 Oktober 2019. Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh pada 7 Juli 2021, di rumahnya

Intisari-online.com - Insiden pembunuhan Presiden Haiti Jovenal Moise tampaknya telah membuka banyak fakta salah satunya adalah hubungan dengan Amerika.

Menurut Badan Intelijen dan penegak hukum AS, mereka sedang menyelidiki hubungan AS dengan pembunuhan ini.

Hal itu diungkapkan tiga sumber seperti dikutip dari Reuters Sabtu (10/7/21).

Informasi tentang penyelidikan oleh badan-badan AS terungkap pada 9 Juli, sehari setelah dua pria Haiti-Amerika ditangkap.

Baca Juga: Salah Satunya Menjadi Pembunuh Presiden Haiti, Terkuak Sisi Kelam Tentara Kolombia, Setelah Pensiun Malah Jadi Tentara Bayaran Hingga Pembunuh Kelas Dunia

Keduanya ditangkap dalam insiden yang menggemparkan dunia tersebut.

Polisi Haiti mengidentifikasi dua pria itu adalah James Solages (35), Joseph Vincent (55), dengan mengatakan mereka adalah unit komando bersenjata dari militer Kolombia.

Dua sumber penegak hukum yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa badan-badan tersebut sedang menyelidiki hubungan AS dengan pembunuhan Presiden Moise.

Tetapi menolak berkomentar secara khusus mengenai kedua tersangka.

Baca Juga: Lukanya Membekas Hingga Hampir 4 Dekade, 'Kambing Hitam' Pembunuhan Presiden Haiti Ini Nyatanya Pernah Obrak-abrik Meksiko 'Hanya' Gara-gara Satu Agennya Hilang

Sumber ketiga mengkonfirmasi bahwa badan intelijen AS juga sedang menyelidiki masalah ini.

Gedung Putih mengatakan akan mengirim pejabat senior penegak hukum federal ke Haiti sesegera mungkin untuk membantu penyelidikan.

Pihak berwenang Haiti belum mengungkapkan banyak tentangketerlibatan Solages dan Vincent.

Dua warga Amerika Haiti dari Florida, termotivasi untuk bergabung dengan tentara bayaran Kolombia dalam pembunuhan Presiden Haiti .

Solages menggambarkan dirinya secara online sebagai "diplomat bersertifikat" dan menjabat sebagai "kepala pengawal" untuk kedutaan Kanada di Haiti.

Pernyataan itu dibuat di situs web amal yang dijalankannya, yang diedit dan kemudian dihapus pada 8 Juli.

Reuters melihat versi arsip yang masih dapat diakses.

Miami Herald mengutip seorang pejabat pemerintah yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa satu dekade lalu, ketika Solages berusia 20-an, dia bekerja sebentar di sebuah perusahaan yang menyediakan layanan keamanan untuk kedutaan Kanada di Haiti.

Baca Juga: Diseret ke Dalam Perangkap yang Sama dengan Indonesia, Karut-Marut Haiti Hingga Berujung Pembunuhan Presiden Ternyata Berakar dari Intervensi 'Tanpa Restu' AS

"Kami mengetahui tuduhan mengenai seseorang yang dipekerjakan secara singkat oleh sebuah perusahaan keamanan pada tahun 2010 oleh Departemen Kerjasama Internasional Kanada," kata pejabat itu.

Catatan publik menunjukkan bahwa Solages, warga negara AS yang dinaturalisasi, tinggal di Tamarac, Florida, dekat Fort Lauderdale, dan tidak memiliki catatan kriminal.

Catatan Florida menunjukkan bahwa Solages memegang lisensi untuk berlatih senjata api dan keamanan.

Solages juga menjalankan bisnis bernama FWA SA A JACMEL AVAN INC, yang menggambarkan dirinya di situs webnya sebagai badan amal yang berfokus untuk mengakhiri kelaparan anak dan meningkatkan pendidikan di Haiti.

Sementara itu, pada 9 Juli, sedikit informasi yang terungkap tentang Vincent, orang Haiti-Amerika lainnya yang dicurigai terlibat dalam pembunuhan Moise.

Sebelumnya, pada 7 Juli dini hari, sekelompok pasukan komando masuk ke kediaman dan menembak mati Moise dengan 12 peluru.

Ibu Negara Haiti Martine Moise juga tertembak, dalam kondisi kritis dan telah dibawa ke Florida (AS) untuk perawatan.

Selama pengejaran pasukan komando, tiga tersangka ditembak mati setelah baku tembak dengan polisi.

Baca Juga: Meregang Nyawa di Istananya Sendiri Usai Diserbu Tentara Bayaran, Presiden Negara Termiskin di Belahan Barat Bumi Ini Nyatanya 'Menggali Kuburannya Sendiri'

Pada tanggal 8 Juli, polisi Haiti mengatakan bahwa tim untuk membunuh Presiden Moise termasuk 26 warga negara Kolombia dan dua warga negara Amerika asal Haiti.

Pada tanggal 9 Juli, perwakilan misi Taiwan di Haiti mengizinkan polisi setempat masuk untuk menangkap 11 tersangka dalam pembunuhan Presiden Moise.

Badan perwakilan Taiwan tidak mengungkapkan kewarganegaraan dari 11 orang yang ditangkap di dalam badan tersebut, menurut South China Morning Post.

Artikel Terkait