Find Us On Social Media :

Diseret ke Dalam Perangkap yang Sama dengan Indonesia, Karut-Marut Haiti Hingga Berujung Pembunuhan Presiden Ternyata Berakar dari Intervensi 'Tanpa Restu' AS

By Tatik Ariyani, Kamis, 8 Juli 2021 | 17:54 WIB

Bill Clinton

Intisari-Online.com - Tahun 1998, Pemerintah Indonesia pimpinan presiden Soeharto pun harus berhutang dana bantuan kepada International Monetary Fund (IMF) untuk meminjam dana bantuan.

Dikutip dari imf.org, parahnya rasio utang tahun 1998 mencapai 57,7 persen terhadap PDB yang artinya jumlah uang Indonesia tak cukup buat melunasinya.

Tahu akan keadaan ekonomi Indonesia yang sedang morat-marit, bos International Monetary Fund (IMF) kala itu, Michael Camdessus datang membawa uang bergepok-gepok.

Tony Prasetiantono, ekonom Universitas Gadjah Mada menyebut dana bantuan IMF pada tahun 1998 gagal menolong ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Pantas Sampai Disebut 'Upaya Sinis', Langkah Israel Tolak Intervensi Kasus Sheikh Jarrah Nyatanya Bukan Demi Keadilan, Namun Demi Keuntungan Ini

Tony juga menyebut Indonesia tak boleh lagi berhutang kepada IMF.

Bak diseret ke dalam perangkap yang sama, Haiti juga akhirnya terperangkap karena intervensi AS.

Invasi Haiti terjadi pada tahun 1994 hingga 1995.

Invasi ini mengambil latar belakang saat presiden Haiti terpilih, Jean-Betrand Aristide, dikudeta oleh militer yang dipimpin oleh militer yang dipimpin oleh Jenderal Raoul Cedras.

Baca Juga: Bereaksi Keras Mengetahui Myanmar Alami Kudeta Militer, Begini Tanggapan Joe Biden yang Sebut Bisa Lakukan Intervensi Militer Ke Myanmar, Tapi Mungkin Bisa Dibungkam China