Intisari-online.com - Di koridor panjang operator intelijen Israel berdiri dan bertepuk tangan secara sarkas saat sipir membawa Mays Abu Ghosh yang diborgol ke dalam sel interogasi militer.
"Mereka mengolok-olok aku, mengatakan aku akan mati di tengah-tengah interogasi," ujar Mays dikutip dari Anadolu Agency.
Di tengah siklus menstruasinya, Mays diikat di kursi tepatnya di tangan dan pergelangan kaki.
Tubuhnya diregangkan mencapai bentuk pisang dan ia dipaksa bertahan dalam posisi itu berjam-jam.
"Aku tidak bisa berjalan, sipir menahanku ke dalam sel," ujar Mays.
Tangan Mays terus-terusan berdarah karena ikatan itu.
Ia menolak mnejadi sasaran sesi interogasi militer lain, sehingga petugas intelijen menarik Mays dan mendorongnya ke dinding.
Mays melanjutkan: "Mereka tidak menyediakanku pembalut apapun atau kain pelapis yang kubutuhkan dalam masa terhalus bagi wanita manapun di dunia."
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR