Intisari-Online.com - Setelah 11 hari pertempuran antara Israel dan Hamas Mei lalu yang menghancurkan jalur Gaza, kini saatnya Gaza memulai rekonstruksi dengan bantuan-bantuan dana yang masuk dari berbagai sumber.
Namun, rekonstruksi Gaza dikhawatirkan akan terhambat karena ketidaksepakatan antara Hamas dan Otoritas Palestina (PA) dalam pengelolaan dana bantuan rekonstruksi.
Melansir The Jerusalem Post, Sabtu (26/6/2021), pejabat senior Hamas Musa Abu Marzouk pada akhir pekan mengatakan bahwa Hamas tidak mempercayai Otoritas Palestina (PA) mengenai rekonstruksi Jalur Gaza.
Abu Marzouk, wakil kepala politbiro Hamas di luar negeri, juga mengatakan bahwa Hamas menolak setiap upaya untuk menghubungkan rekonstruksi Gaza dengan masalah perjanjian pertukaran tahanan dengan Israel.
Pernyataan Abu Marzouk, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar online Arabi 21, adalah tanda lain dari perselisihan yang sedang berlangsung antara Hamas dan PA mengenai upaya rekonstruksi di daerah kantong pantai yang dikuasai Hamas, setelah pertempuran bulan lalu dengan Israel.
PA bersikeras bahwa pemerintahnya yang berbasis di Ramallah bertanggung jawab atas rekonstruksi, termasuk dana yang disalurkan oleh berbagai negara dan pihak internasional.
Presiden PA Mahmoud Abbas mengatakan kepada para pemimpin Fatah di Ramallah pekan lalu bahwa "Negara Palestina" adalah satu-satunya alamat untuk setiap upaya untuk membangun kembali rumah dan bangunan yang hancur selama pertempuran Israel-Hamas.