Panglima Hamas 'Bermata Satu' Diburu Israel, Berkali-kali Lolos dari Maut Kiriman 'Negara Yahudi' hingga Dijuluki ‘Kucing dengan 9 Nyawa’

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Mohammed Deif, Pemimpin Hamas Bermata Satu

Intisari-Online.com - Seorang militan Palestina mengirimkan rekaman audio peringatan yang tidak menyenangkan ke Israel bulan ini.

Dikatakan Israel akan membayar "harga yang mahal" jika tidak memenuhi tuntutan Hamas.

Suara itu adalah suara Mohammed Deif, pemimpin sayap militer Hamas.

Deif adalah satu orang yang paling dicari Israel dan sekarang telah memecah kesunyian untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun.

Baca Juga: Pernah Beberkan soal Rencana Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran, Pimpinan Militer Israel Ini Blak-blakan Peringatkan AS Agar Tak Kembali ke Kesepakatan Nuklir Iran

Tetapi ketika peringatannya tidak diindahkan, konflik mengguncang Israel dan Gaza selama 11 hari sebelum gencatan senjata disepakati.

Setidaknya 242 orang tewas di Gaza, menurut PBB, dan 13 orang tewas di Israel selama permusuhan dari 10-21 Mei.

Setidaknya dua upaya untuk membunuh Deif dilakukan selama konflik, seorang pejabat IDF mengkonfirmasi kepada BBC.

"Israel punya daftar orang yang mereka yakini secara unik penting bagi kemampuan militer Hamas," kata analis keamanan Timur Tengah Matthew Levitt kepada BBC.

Baca Juga: Saking Takutnya pada Program Nuklir Iran, Israel Sampai Peringatkan Amerika untuk Tidak Melakukan Hal Ini

"Di bagian atas daftar itu adalah Mohammed Deif."

Deif lahir di kamp pengungsi Khan Yunis Gaza pada tahun 1965, ketika wilayah itu diduduki oleh Mesir.

Nama aslinya yakniMohammed Diab Ibrahim al-Masri tetapi, dengan gaya hidup nomaden untuk menghindari serangan udara Israel, ia kemudian dikenal sebagai Deif, yang berarti "tamu" dalam bahasa Arab.

Deifdulunya masih mudasaat Hamas didirikan dan ketika dia bergabung dengan kelompok itu pada akhir 1980-an.

Baca Juga: Ini 5 Kelompok Minoritas di Israel, Tak Semua Populasi Israel Merupakan Orang Yahudi, Ada Juga Muslim Sunni

Berkomitmen untuk melakukan perlawanan bersenjata terhadap Israel, Deif dengan cepat menjadi terkenal dalam unit militer Hamas, Brigade Izzedine al-Qassam.

"Dia dianggap sebagai pejabat Hamas garis keras," kata Levitt, mantan penasihat kontra-terorisme untuk Departemen Luar Negeri AS.

Dia mengatakan Deif dekat dengan beberapa komandan Hamas yang lebih militan, seperti Yehya Ayyash, pembuat bom terkenal yang dikenal sebagai "insinyur".

Ayyash disalahkan atas serangkaian pemboman bus mematikan di Israel pada awal 1990-an.

Baca Juga: Bakal Digunakan Bersama Iron Dome, Inilah Senjata Baru Israel Laser Udara Canggih yang Mampu Tembak Jatuh Drone Bersenjata

'Kucing dengan Sembilan Nyawa'

Bagi Deif, tetap berada di bawah radar adalah masalah hidup atau mati.

Selama tahun 2000-an ia selamat dari empat upaya pembunuhan Israel, hingga membuatnya kehilangan salah satu matanya.

Seorang mantan kepala intelijen IDF membuktikan keseriusan cedera Deif setelah serangan udara Israel di rumah seorang anggota Hamas pada tahun 2006.

Israel melancarkan serangan udara di sebuah rumah di lingkungan Sheikh Radwan Gaza, membunuh istri Deif, Widad, dan bayi laki-laki mereka, Ali.

Israel mengira serangan itu telah ikut membunuh Deif juga, tapi dia tidak ada di dalam gedung pada saat itu.

Karena berkali-kali lolos dari maut, Deif diberi julukan kucing dengan sembilan nyawa.

Baca Juga: Penguasa Baru Israel Naftali Bennett Ternyata Tak Hanya Mengincar Palestina, Negara Ini pun Konon akan Jadi Sasarannya, Israel Sudah Siapkan Pasukan untuk Gempur Negara Ini

Banyak hal lain yang unik tentang kehidupan Deif, sosok misterius yang terkenal dan tidak dikenal.

Bahkan di jalan-jalan Gaza, hanya sedikit orang yang mengenali Deif.

Lebih sedikit lagi yang mungkin berbicara dengan baik tentang militansinya.

Mengutip data jajak pendapat, Levitt mengatakan warga Palestina tampaknya tidak "terpikat dengan para pemimpin Hamas yang paling militan".

Namun, ketika gencatan senjata diumumkan, itu tidak menghentikan beberapa orang Palestina meneriakkan nama Deif.

"Dengan jiwa dan darah, kami menebusmu, Deif," beberapa bernyanyi, saat mereka merayakan gencatan senjata di antara reruntuhan Gaza.

Baca Juga: Tak Ada Pilihan Lain Selain Gempur Iran, Rupanya Ini yang Membuat Israel Kepanasan dengan Iran, Konflik 1979 Ini Awal Mulanya

(*)

Artikel Terkait