Kakek Berusia 72 Tahun Ini Positif Covid 43 Kali dalam 10 bulan Beruntun, Jadi Pasien Terlama di Dunia, Mengapa Bisa Begitu?

K. Tatik Wardayati

Editor

(ilustrasi) kakek sakit Covid-19
(ilustrasi) kakek sakit Covid-19

Intisari-Online.com – Kakek berusia 72 tahun ini jadi pasien Covid-19 terlama di dunia setelah dalam 10 bulan beruntun positif 43 kali. Mengapa bisa begitu?

Menurut para peneliti pada Kamis (24/6/2021), seorang kakek yang berusia 72 tahun tersebut tinggal di Inggris positif Covid-19 selama 10 bulan beruntun.

Kakek tersebut tercatat sebagai kasus infeksi berkelanjutan terlama di dunia.

Dave Smith, nama lansia tersebut adalah seorang instruktur mengemudi dari Britol di Inggris barat.

Baca Juga: Seluruh Asia Tenggara Lumpuh Karena Covid-19, Timor Leste Malah Santai Bisa Angkat Status Darurat Negara dan Bahas Lotere, Angka Ini yang Bicara

Menurutnya, dia sudah mendapat hasil tes positif 43 kali, dirawat di rumah sakit hingga tujuh kali, dan bahkan telah merencanakan pemakamannya.

"Saya pasrah, saya sudah panggil keluarga, berdamai dengan semua orang, mengucapkan selamat tinggal," katanya kepada televisi BBC, dikutip Kompas.com dari AFP.

Linda, istrinya, yang dikarantina bersamanya di rumah mengatakan, “Sering kali kami berpikir dia tidak akan selamat. Ini tahun yang luar biasa.”

Seorang konsultan penyakit menular di University of Bristol dan North Bristol NHS Trust, Ed Moran, menjelaskan, bahwa Smith memiliki virus aktif di tubuhnya.

Baca Juga: Baru Saja India Mulai Kegiatan Normal Setelah Krisis Covid-19 yang Parah, Para Ahli Sudah Peringatkan Gelombang Ketiga Corona yang Lebih Parah, Harus Bagaimana?

"Kami dapat membuktikan dengan mengirimkan sampel virusnya ke mitra universitas yang berhasil menumbuhkannya, membuktikan bahwa bukan hanya produk sisa yang memicu tes PCR tetapi sebenarnya virus aktif," ungkapnya.

Akhirnya Smith pulih setelah mendapatkan pengobatan dengan koktail antibodi sintetis yang dikembangkan oleh perusahaan biotek Amerika Serikat, Regeneron.

Meski belum disetujui secara klinis di Inggris, pengobatan tersebut diizinkan untuk situasi darurat.

Dari hasil uji klinis yang diterbitkan menunjukkan bahwa pengobatan tersebut mengurangi risiko kematian pasien Covid-19 parah yang tidak dapat meningkatkan imunitas.

Dave Smith sekarang negatif

Ketika akhirnya Smith negatif virus corona, dia dan istrinya membuka sebotol sampanye.

Dia menjalani 45 hari pengobatan dengan Regeneron dan sekitar 305 hari setelah infeksi pertamanya.

Kasusnya kini sedand dipelajari oleh ahli virus Andrew Davidson di University of Bristol, meski perawatan Smith bukan bagian dari percobaan medis resmi.

Untuk itu, makalah tentang kasusnya akan dipresentasikan di Kongres Mikrobologi Klinis dan Penyakti Menular Eropa pada bulan Juli.

Baca Juga: Disebut Sebagai Varian Covid-19 Paling Berbahaya Saat Ini, di Kanada Virus Corona Varian Delta Malah Tidak Terdeteksi Bahkan Ilmuwan Kesulitan Menemukannya, Apa Maksudnya?

Apa yang sudah dialaminya menjadikan Smith disebut sbeagai “infeksi terpanjang yang tercatat dalam literatur”.

Ketika dia terinfeksi Covid-19 pada Maret 2020, sang kakek memiliki riwayat penyakit paru-paru dan baru saja pulih dari leukemia.

Sejak dia sudah pulih namun masih terengah-engah tetapi sudah bepergian di dalam Inggris dan mengajari cucunya mengemudi, katanya kepada The Guardian. (Aditya Jaya Iswara)

Baca Juga: Kasus Covid-19 Semakin Tidak Terkendali, Gunakan Masker Ganda untuk Cegah Penularannya, Ini 4 Catatan Penting yang Perlu Diperhatikan Saat Pakai Masker Ganda

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait