Meski Saat Ini Masa yang Suram, Penanganan Virus Hanyalah Lewat Menekan Laju Penularan, Ini yang Harus Kita Lakukan Bersama

Maymunah Nasution

Editor

Sejumlah tenaga kesehatan merawat pasien positif COVID-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). Berdasarkan data dari pengelola, jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran saat ini cenderung menurun menjadi 1.364 pasien atau
Sejumlah tenaga kesehatan merawat pasien positif COVID-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). Berdasarkan data dari pengelola, jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran saat ini cenderung menurun menjadi 1.364 pasien atau

Intisari-online.com -Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut penanganan pandemi Covid-19 paling utama adalah penekanan laju penularan.

Menghilangkan virus justru tidak efektif.

Ia mengatakan penularan memang mungkin akan terus terjadi dalam waktu lama.

Namun jika dikendalikan maka kapasitas pelayanan kesehatan tidak akan lumpuh.

"Tujuan akhir dari pandemi bukan menghilangkan virusnya. Virus itu bisa ada selama 10 tahun, 100 tahun, tapi yang penting buat kita, kita bisa mengontrol pandemi ini. Kalau bisa flattening the curve," ujar Budi dikutip dari Kompas.com, Selasa (22/6/2021) malam.

Baca Juga: Kebakaran Jenggot Usai Ratusan Nakes Indonesia Positif Covid-19, Sinovac Bongkar Data yang Justru Ungkap Tingkat Keampuhan Vaksin Mereka di Lapangan

"Biarkan virus ini menular, yang penting orang yang sakit ini tidak pernah lebih tinggi dari kapasitas RS," tegas Budi.

Kemudian ia memberi contoh lewat perhitungan matematis.

Statistik menunjukkan dari total 100% terpapar Covid-19, maka 80% akan terisolasi dan bisa sembuh dengan sendirinya.

Sedangkan yang masuk ke rumah sakit pada dasarnya sebanyak 20%.

Baca Juga: Dana Covid-19 Rp 107 Miliar Tak Bisa Dipertanggungjawabkan, Bupati Jember Bingung Cari Jawaban, Apa yang Terjadi?

Kemudian dari 20% tersebut ada 5% pasien yang masuk ke ICU.

"Lalu sebanyak 1,7 persen wafat. Itu statistik selama ini," ungkapnya.

Fatality rate virus Corona penyebab Covid-19 juga tidak lebih mematikan daripada HIV dan TBC.

Kejadian kematian akibat HIV dan TBC masih lebih banyak dibandingkan Covid-19.

Baca Juga: 'Liang Lahad Sudah Habis,' Petugas Makamkan 25 Jenazah Pasien Covid dalam Waktu 8 Jam dengan Waktu Istirahat yang Sedikit

"Hanya saja, yang menjadi musuh kita adalah penularannya. Kalau penularan banyak sekali, orang bukan mati gara-gara penyakit, tapi gara-gara enggak bisa dirawat di RS," ungkap Budi.

Itulah sebabnya menekan laju penularan sangatlah penting.

Ada 4 strategi yang disampaikan oleh Menkes.

Tiga strategi pertama adalah patuh menjalankan protokol kesehatan, pelaksanaan 3 T dan isolasi, kemudian jalankan vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Selamat Tinggal Kebebasan, Satu-Satunya Negara Paling Aman di Dunia Dari Covid-19 Ini, Kembali Terapkan Prokes Gara-Gara Munculnya Virus Corona Varian Delta

Selanjutnya adalah straregi pengobatan dan perawatan.

"Keempat strategi ini harus dijalankan secara bersamaan," tegas Budi.

Artikel Terkait