Penulis
Intisari-online.com -Upaya Kanada mengenali varian Covid-19, terutama varian Delta B.1.617 diperkirakan tidak mencakup penyebaran varian itu di negara tersebut, menurut beberapa pakar.
Menurut Dr. Laurence Pelletier, peneliti dari Lunenfeld Tanenbaum Research Institute di Rumah Sakit Mount Sinai, unit kesehatan masyarakat di seluruh provinsi di Negeri Maple tidak dilengkapi dengan peralatan pengujian yang bisa mendeteksi beberapa varian Covid-19.
Salah satu varian mengkhawatirkan adalah Delta B.1.17, yang pertama kali ditemukan di India.
Berbicara dengan Global News, Pelletier dan peneliti Mount Sinai Dr. Jeff Wrana mengatakan jumlah mutasi di varian Delta membuat sulit bagi tes untuk mengidentifikasi dengan benar.
Menurut mereka, mayoritas laboratorium kesehatan masyarakat menggunakan tes PCR konvensional yang terbatas karena hanya mampu melihat satu atau dua mutasi tertentu.
Hasil tes tersebut baik untuk varian mengkhawatirkan seperti Alpha B.1.1.7, tapi varian dengan mutasi tiga atau lebih seperti varian Delta tidak dapat dibedakan.
"Jawaban yang pasti adalah tidak, tidak ada pengujian varian yang cukup di seluruh Kanada dan tidak ada yang cukup di Ontario sejujurnya," ujar Pelletier.
Ia bekerja bersama Wrana dan Dr Tony Mazzulli dari Mount Sinai untuk mendeteksi lebih dari 11 ribu kasus positif dari seluruh Wilayah Besar Toronto.
Pelletier mengatakan jika catatan harian dari Kesehatan Masyarakat Ontario melihat frekuensi varian Alpha menurun, yang ia sebut sebagai indikator varian lain meluas, salah satunya varian Delta.
Meski begitu, karena kesulitan mengenali varian dengan mutasi lebih banyak, unit kesehatan masyarakat seperti di Ontario dan provinsi lain kesulitan menentukan varian mana yang menyebar.
Dengan penggunaan metode pengujian baru yang menggunakan robot dan platform pengurutan bernama SPAR-seq, Pelletier dan Wrana membuktikan jika Delta telah jadi biang kerok 20% kasus positif baru hanya berdasarkan data mereka saja.
Angka pasti di lapang jauh lebih besar.
Pelletier dan Wrana, yang merupakan anggota laboratorium pendeteksi varian Delta pertama di Ontario, mengatakan metode urutan mereka dapat dilakukan jauh lebih cepat dan dengan biaya lebih murah dari laboratorium lain.
Dalam konferensi pers Jumat lalu, Global News telah bertanya Petugas Kepala Kesehatan Masyarakat Kanada Dr. Theresa Tam jika pengurutan yang cukup sudah dilakukan untuk mengidentifikasi varian Delta.
Merespon hal tersebut, Tam mengatakan jika Kanada sebagai negara melakukan "lebih banyak pengurutan daripada kebanyakan" karena jumlah kasusnya terus menurun.
"Provinsi-provinsinya, faktanya, bergerak maju mengurutkan jumlah besar kasus positif," ujarnya.
Tam juga merujuk bukti yang meningkat bahwa Delta lebih menular daripada varian Alpha dan mengutip studi terbaru dari Inggris yang menunjukkan dua dosis vaksin lebih efektif melindungi dari varian Delta.
"Dengan suplai meningkat, sangat penting mendapat dosis kedua ketika varian seperti varian Delta ada di komunitas kita," ujar dia.
Ketika ditanya oleh Global News Sabtu lalu mengenai sejauh mana kesulitan unit kesehatan masyarakat dalam mengidentifikasi varian Delta.
Terlepas dari 4 varian mengkhawatirkan yang terdaftar di situs epidemiologi Kementerian Kesehatan Covid-19 Kanada, satu-satunya varian yang tidak punya nomor yang diperhitungkan atau dilacak pada tingkat yang sama adalah Delta B.1.617.
Kementerian Kesehatan Kanada tidak menjawab pertanyaan Global News mengenai mengapa varian itu belum dihitung, walaupun menurut situs web masih dinilai setelah diidentifikasi di sepuluh provinsi dan satu wilayah.
Sedangkan menurut Dr. Gerald A. Evans, ketua penyakit menular di Queen's University, mutasi N501Y dan mutasi E484Q serta L452R membuat sulit pemeriksaan laboratorium.
“Jadi [ya], agak sulit dikenali, tidak perlu dipertanyakan lagi,” kata Evans. “Kami tidak dapat mengandalkan jenis tes PCR yang sangat cepat yang kami lihat pada Alpha, Beta dan Gamma karena mereka memiliki mutasi N501Y.”
Sementara Evans setuju bahwa ada hambatan dalam menentukan seberapa jauh virus benar-benar menyebar ke seluruh negeri, dia menunjukkan bahwa ketidakpastian dari kurangnya data bisa menjadi positif.
“Jadi inilah masalah yang kita hadapi saat ini — Anda adalah orang yang setengah penuh gelas atau orang yang setengah kosong gelas,” katanya, mencatat bahwa jumlah kasus baru yang berkurang di Kanada mungkin berarti bahwa penyebaran sebenarnya dari virus ini sebenarnya cukup kecil.
Menurutnya, jika varian itu menyumbang jumlah kasus baru yang cukup besar ketika gelombang ketiga Kanada sedang berlangsung, dia akan khawatir.
Meskipun hari ini, dengan hanya sebagian kecil kasus dibandingkan dengan jumlah kasus tertinggi Kanada, Evans mengatakan bahwa negara itu berada dalam tahap pandemi yang jauh berbeda sekarang karena peluncuran vaksin yang ditingkatkan dan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang ketat.
"Dan saya akan memberi tahu Anda bahwa saya menganggap diri saya seorang pesimis, tetapi saya sebenarnya tidak terlalu pesimis tentang ini karena saya pikir kita berada dalam fase pandemi yang sangat berbeda," katanya.