Baca Juga: Apa yang Didapat Pemerintah Kolonial Memaksakan Tanam Paksa?
Merasa dirugikan, Sultan Hasanuddin pun mengadakan perlawanan lagi.
Namun, itu justru semakin mendekatkan Kesultanan Gowa pada keruntuhan.
VOC meminta bantuan tentara ke Batavia untuk menghadapi perlawanan Sultan Hassanudin dan pertempuran kembali pecah di berbagai tempat.
Sultan Hasanuddin memberikan perlawanan sengit. Namun, dengan bantuan tentara dari luar, VOC berhasil menerobos benteng terkuat milik Kesultanan Gowa yaitu Benteng Somba Opu pada tanggal 12 Juni 1669.
Sultan Hasanuddin kemudian mengundurkan diri dari tahta kerajaan dan wafat pada tanggal 12 Juni 1670.
Sementara itu, setelah jatuhnya Kesultanan Gowa, Kerajaan Bone pun menjadi yang terkuat seantero Sulawesi.
Namun, sejak wafatnya Sultan Ismail Muhtajuddin, raja ke-24, pada 1823 M, Kerajaan Bone mulai mengalami keruntuhan.
Puncaknya, ketika penggantinya, Arung Datu, berusaha merevisi isi Perjanjian Bongaya yang memicu kemarahan VOC dan giliran Kerajaan Bone yang harus menghadapi keganasan VOC.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR