400 Personel Diperkirakan Mengisi Densus 88 di Tingkat Pusat, Seperti Apa Sejarah Pembentukan Satuan Ini dan Kaitannya dengan Bom Bali 2002?

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Densus 88
Densus 88

Intisari-Online.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut, masifnya pembunuhan dan kekerasan menjadi alasan pemerintah menetapkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB Papua) sebagai organisasi teroris.

Mahfud mengatakan, alasan tersebut juga sesuai yang dikemukakan Ketua MPR Bambang Soesatyo hingga pimpinan lembaga negara atas kian masifnya kekerasan yang dilakukan KKB Papua belakangan ini.

"Sejalan dengan itu semua dengan pernyataan-pernyataan mereka itu maka pemerintah menganggap bahwa organisasi dan orang-orang di Papua yang melakukan kekerasan masif di kategorikan sebagai teoris," ujar Mahfud dalam konferensi pers dikutip dari kanal YouTube Kemenko Polhukam, Kamis (29/4/2021).

Ilustrasi KKB Papua
Ilustrasi KKB Papua

Baca Juga: Pantas Saja Australia Bereaksi Saat KKB Papua Dilabeli Teroris Sampai Indonesia Berniat Kerahkan Densus 88, Ternyata Ada Hubungan Pasukan Anti-Teror Indonesia Itu Dengan Australia

Terlepas dari pemberian label teroris tersebut, Indonesia sendiri memiliki satuan khusus yang bertugas untuk mengatasi teroris.

Sejarah Pembentukan Densus 88

Densus 88 dibentuk setelah peristiwa Bom Bali tahun 2002, kemudian mulai beroperasi sejak 2003.

Baca Juga: Konflik dengan KKB Papua Tak Kunjung Usai, Indonesia 'Trauma' Berdialog dengan Papua Lantaran Pengalaman Timor Leste pada 1999?

Densus 88 dirancang sebagai satuan antiterorisme yang memiliki kemampuan untuk menindak setiap aktivitas terorisme, mulai dari ancaman bom hingga penyanderaan.

Angka 88 yang tertera berasal dari kata ATA (Anti-Terrorism Act) yang jika dilafalkan dalam Bahasa Inggris berbunyi Ei – Ti – Ekt. Pelafalan ini terdengar seperti Eighty Eight (88).

Baca Juga:Pantas KKB Papua Dicap Teroris, 790 Warga Desa Papua Saja Lebih Rela Tinggalkan Rumah daripada Beri Mereka Makan, Lagak Mereka saat Gunakan Senjata Ini Pemicunya

(ilustrasi) Tim Densus 88
(ilustrasi) Tim Densus 88

Sementara itu, burung hantu di logo Densus 88 menggambarkan filosofi sifat pemburu yang waspada, cekatan, cepat dan cerdas khas burung nokturnal itu.

Jumlah personel Densus 88 di tingkat pusat diperkirakan mencapai 400 orang, yang terdiri dari pasukan bersenjata hingga para ahli teknis seperti ahli bahan peledak dan ahli forensik pascaledakan.

Densus 88 saat ini dipimpin oleh Irjen Pol. Martinus Hukom, yang menjabat sebagai Kadensus 88 sejak tahun 2020.

Sejak terbentuk pada tahun 2003, Densus 88 telah menjalankan berbagai operasi yang berkaitan dengan tindak terorisme. Beberapa operasi Densus 88 yang dikenang di antaranya:

Baca Juga:Aksi Sarwo Edhie Wibowo Hadapi Teror KKB Papua Berkekuatan 14.000 Orang di Era Soeharto hingga Mampu Bujuk Kembali ke NKRI, Taktik Cerdas Ini Jadi Kunciannya

- Melumpuhkan buronan teroris Dr Azahari di Jawa Timur (9 November 2005)

- Melumpuhkan tersangka teroris Ibrahim atau Baim di Temanggung, Jawa Tengah (7-8 Agustus 2009)

- Menangkap puluhan tersangka terror bom Surabaya (Mei 2018).

(*)

Artikel Terkait