Intisari-Online.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut, masifnya pembunuhan dan kekerasan menjadi alasan pemerintah menetapkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB Papua) sebagai organisasi teroris.
Mahfud mengatakan, alasan tersebut juga sesuai yang dikemukakan Ketua MPR Bambang Soesatyo hingga pimpinan lembaga negara atas kian masifnya kekerasan yang dilakukan KKB Papua belakangan ini.
"Sejalan dengan itu semua dengan pernyataan-pernyataan mereka itu maka pemerintah menganggap bahwa organisasi dan orang-orang di Papua yang melakukan kekerasan masif di kategorikan sebagai teoris," ujar Mahfud dalam konferensi pers dikutip dari kanal YouTube Kemenko Polhukam, Kamis (29/4/2021).
Terlepas dari pemberian label teroris tersebut, Indonesia sendiri memiliki satuan khusus yang bertugas untuk mengatasi teroris.
Sejarah Pembentukan Densus 88
Densus 88 dibentuk setelah peristiwa Bom Bali tahun 2002, kemudian mulai beroperasi sejak 2003.
Densus 88 dirancang sebagai satuan antiterorisme yang memiliki kemampuan untuk menindak setiap aktivitas terorisme, mulai dari ancaman bom hingga penyanderaan.
Angka 88 yang tertera berasal dari kata ATA (Anti-Terrorism Act) yang jika dilafalkan dalam Bahasa Inggris berbunyi Ei – Ti – Ekt. Pelafalan ini terdengar seperti Eighty Eight (88).
Sementara itu, burung hantu di logo Densus 88 menggambarkan filosofi sifat pemburu yang waspada, cekatan, cepat dan cerdas khas burung nokturnal itu.
Jumlah personel Densus 88 di tingkat pusat diperkirakan mencapai 400 orang, yang terdiri dari pasukan bersenjata hingga para ahli teknis seperti ahli bahan peledak dan ahli forensik pascaledakan.
Densus 88 saat ini dipimpin oleh Irjen Pol. Martinus Hukom, yang menjabat sebagai Kadensus 88 sejak tahun 2020.
Sejak terbentuk pada tahun 2003, Densus 88 telah menjalankan berbagai operasi yang berkaitan dengan tindak terorisme. Beberapa operasi Densus 88 yang dikenang di antaranya:
- Melumpuhkan buronan teroris Dr Azahari di Jawa Timur (9 November 2005)
- Melumpuhkan tersangka teroris Ibrahim atau Baim di Temanggung, Jawa Tengah (7-8 Agustus 2009)
- Menangkap puluhan tersangka terror bom Surabaya (Mei 2018).
(*)