Dilansir dari Euronews, aturan baru dari Xi Jinping tidak akan serta merta mengubah angka kelahiran di China secara signifikan.
Moody’s Investors Service menganggap bahwa jumlah anggota masyarakat yang menua tidak akan dengan cepat tergantikan oleh bayi yang lahir setelah kebijakan baru dibuat.
“Meskipun kebijakan baru China yang mengizinkan pasangan untuk memiliki hingga tiga anak, hal tersebut tidak mungkin secara dramatis mengubah angka kelahiran nasional, yang berarti bahwa penuaan akan tetap menjadi kendala kredit-negatif”, kata Moody's.
Belum lagi, menurut Moody's, China juga belum tentu mampu menyediakan segala kebutuhan masyarakatnya jika kelak terjadi lonjakan jumlah penduduk yang sangat signifikan.
KOMENTAR