Intisari-online.com -Dokumen strategi perang yang baru-baru ini dirilis Maritim Amerika Serikat (AS) menjelaskan dengan rinci jika China satu-satunya ancaman besar bagi Angkatan Laut, Coast Guard, dan Marinir AS.
Hal ini karena kecanggihan, ukuran dan jangkauan Angkatan Laut AS.
Strategi yang dinamakan "Keuntungan di Laut: Berlaku dengan Semua Kekuatan Angkatan Laut Terintegrasi," menetapkan sejumlah kekhawatiran terkait manuver China di Pasifik.
"China telah mengimplementasikan strategi dan pendekatan terevisi yang mengincar inti kekuatan maritim AS.
"Mereka mencari cara merusak pemerintahan maritim internasional, menolak akses ke pusat logistik tradisional, menghambat kebebasan laut, mengontrol penggunaan jalur vital utama, menghalangi keterlibatan kami dalam perselisihan regional dan menggusur AS sebagai mitra pilihan di negara-negara di seluruh dunia," tulis strategi tersebut.
Sebagai bagian di deskripsi mendalam dari ancaman maritim dari China, strategi menjelaskan hal signifikan jika China memiliki sejumlah pasukan Angkatan Laut besar di Pasifik, jauh lebih besar daripada kehadiran AS di wilayah tersebut.
Sementara China dikenal untuk aksi ekspansi memenuhi ambisi global di Afrika dan Timur Tengah, pasukannya dioperasikan dalam jumlah besar di Pasifik, menciptakan ketimpangan di wilayah tersebut.
Kemungkinan hal itu terkait dengan upaya agresif China yaitu memiliterisasi Laut China Selatan dan memenuhi apa yang disebut AS dan sekutunya sebagai "klaim tanpa dasar hukum" terkait wilayah penuh sengketa tersebut.
Dokumen juga mengatakan China "mencuri" sumber daya dari negara lain dan membangun persenjataan rudal terbesar di dunia mengancam AS dan pasukan sekutu mereka di Guam dan Asia Tenggara.
"Sementara pasukan angkatan laut AS menyebar secara global, mendukung kepentingan AS melawan agresi dari sejumlah ancaman, jumlah pasukan China yang semakin tumbuh hanya terpusat di Pasifik Barat," tulis strategi tersebut.
Di waktu yang sama, strategi menyebutkan upaya ekspans China di Samudera India, Arktik, bahkan Samudera Atlantik.
Menyebut armada berlapis-lapis China dan persenjataan rudal balistik, nuklir serta rudal hipersonik, strategi menjelaskan bahwa untuk urusan pasukan perang maritim, China adalah ancaman paling serius dan signifikan bagi AS.
Sebagai bagian dari ini, modernisasi cepat China terutama untuk Angkatan Laut mereka kini berada di tengah ekspansi besar-besaran, dengan negara mengirimkan kapal serang amfibi Tipe 075, kapal perusak Tipe 055 dan kapal induk AS lebih dari satu.
Ditambahkan ke persamaan ancaman maritim, China dikenal menyiapkan varian kapal induk untuk jet tempur generasi kelima J-31 dalam upaya menyaingi F-35B AS.
Di bawah laut, China melanjutkan membangun kapal selam rudal balistik kelas Jin, yang akan segera dipersenjatai dengan rudal bersenjata nuklir JL-3 dan rudal yang mampu menjangkau 400 mil laut.
Strategi Pentagon mengatakan kondisi ini mendesak sehingga sifat menyaingi China harus segera.
"Aksi agresif China melanggar perintah berdasarkan aturan internasional, sedangkan kemampuan militer mereka yang terus tumbuh menghancurkan keuntungan militer AS di tingkat yang mengkhawatirkan.
"Angkatan Laut harus bekerja secara mendesak dan jelas serta mengacu visi untuk mengambil langkah berani yang diperlukan untuk membalik tren ini," tulis strategi tersebut.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini