Penulis
Intisari-online.com -Laut China Selatan kembali ramai setelah China tiba-tiba kirimkan 16 pesawat perang ke wilayah udara Malaysia, tepat ketika Malaysia tertatih-tatih menangani ledakan Covid-19.
Sudah bukan rahasia China sering melakukan strategi tiba-tiba seperti ini, menyebabkan negara Asia Pasifik kelimpungan menghadapi serangan mendadak mereka.
Inilah sebabnya banyak negara yang diserang China selanjutnya mencari bantuan dari militer Amerika Serikat.
Meskipun negara tersebut jauh dari Laut China Selatan dan Samudera Pasifik, AS bisa mudah mengirimkan personil dan kapal perang ke laut tersebut.
Baca Juga: 5 Militer Terkuat di Dunia, Lebih Kuat Militer AS ataukah China?
Kuncinya terletak pada sekutu kunci mereka di Asia Pasifik.
Melansir Modern Diplomacy, salah satu sekutu terkuat AS di Indo-Pasifik adalah Jepang, yang juga menjadi pendukung paling vokal bagi strategi AS "menahan China".
Tidak seperti negara lain, pemerintah Jepang telah menyatakan jika ada ketegangan di masa depan sepanjang Selat Taiwan menyerang pulau barat daya terutama pulau Diaoyu (Senkaku), Pasukan Pertahanan Diri Jepang akan dengan penuh bekerjasama dengan militer AS.
Hasilnya, dengan bantuan AS, Jepang meningkatkan kemampuan militer mereka untuk dapat terlibat dalam konflik ketika diperlukan.
Tidak tanggung-tanggung, AS berikan bantuan juga melalui jet tempur paling canggih mereka, F-35 untuk Pasukan Bela Diri Udara Jepang yang dianggap sebagai pasukan paling kuat yang dimiliki Jepang.
Pasukan Bela Diri Udara Jepang sedang mempersiapkan peluncuran unit jet tempur F-35A ketiga yang dibangun di AS .
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Kato Katsunobu mengakuinya, mengatakan bahwa pangkalan Komatsu adalah kemungkinan yang baik,
Pengiriman jet tempur F-35A ke pangkalan Komatsu akan meningkatkan "kemampuan Jepang untuk melawan China atau Rusia yang nyelonong masuk ke pangkalan udara Jepang."
Menurut laporan, Pasukan Bela Diri Udara Jepang kini memiliki dua squadron jet tempur F-35A di Pangkalan Misawa, Kota Misawa, Prefektur Aomori, dekat dengan pantai Pasifik.
Saat itu, Pangkalan Komatsu hanya berisikan jet tempur F-15J.
Jika F-35A dikirimkan ke Komatsu, beberapa jet tempur F-15J paling mungkin akan dikirimkan ke tempat lain.
Jika permintaan itu benar-benar dipenuhi, fasilitas Komatsu diharapkan akan meluncurkan 4 jet tempur F-35A pada tahun 2025, dengan rencana peningkatan jumlah mencapai 20.
Karena mengingat peperangan dengan Uni Soviet selama Perang Dingin, AS telah mempersenjatai Jepang dengan jet tempur mereka yang paling canggih sejak era Perang Dingin.
Namun, guna membatasi kemampuan menyerang Jepang agar tidak memulai perang lagi, jet tempur yang dikirimkan ke Jepang telah dikebiri untuk serangan darat, terutama kemampuan serangan nuklir.
Bahkan walaupun mereka mendapatkan F-15J, kemampuan berperang jet tempur tersebut lebih rendah daripada jet tempur F-15 lainnya, paling hanya lebih kuat daripada jet tempur F-15S milik Arab Saudi.
Namun F-35A yang dikirimkan ke Jepang belum menerima modifikasi dan memiliki kemampuan perang yang lengkap.
Kemampuan perang tersebut juga akan diperbaiki di masa depan, dengan pengiriman rudal jelajah serangan jarak jauh siluman seperti AGM-158B.
Kini Jepang melanjutkan membantu Jepang meningkatkan kemampuan militernya.
Pasukan Bela Diri Jepang kini tidak hanya berpartisipasi dalam latihan militer gabungan dengan AS, Perancis, Australia dan negara lain, tapi juga merencanakan untuk "menyiapkan diri" dalam konflik sebagai pion di strategi AS untuk Indo-Pasifik.
Aksi ini menjadi pelanggaran langsung dari ikrar Jepang "Konstitusi Perdamaian", yang sudah berlaku sejak akhir Perang Dunia II sampai seharusnya selamanya.
Demi keuntungan AS, pemerintah Jepang memaksa semua warga negara Jepang untuk mengejar ketertinggalan mereka di dunia militer, melupakan yang telah diikrarkan setelah mereka kalah di Perang Dunia II berjanji tidak akan memulai serangan atau terlibat dalam serangan apapun.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini