Intisari-online.com - Laut China Selatan kembali ramai setelah China tiba-tiba kirimkan 16 pesawat perang ke wilayah udara Malaysia, tepat ketika Malaysia tertatih-tatih menangani ledakan Covid-19.
Sudah bukan rahasia China sering melakukan strategi tiba-tiba seperti ini, menyebabkan negara Asia Pasifik kelimpungan menghadapi serangan mendadak mereka.
Inilah sebabnya banyak negara yang diserang China selanjutnya mencari bantuan dari militer Amerika Serikat.
Meskipun negara tersebut jauh dari Laut China Selatan dan Samudera Pasifik, AS bisa mudah mengirimkan personil dan kapal perang ke laut tersebut.
Baca Juga: 5 Militer Terkuat di Dunia, Lebih Kuat Militer AS ataukah China?
Kuncinya terletak pada sekutu kunci mereka di Asia Pasifik.
Melansir Modern Diplomacy, salah satu sekutu terkuat AS di Indo-Pasifik adalah Jepang, yang juga menjadi pendukung paling vokal bagi strategi AS "menahan China".
Tidak seperti negara lain, pemerintah Jepang telah menyatakan jika ada ketegangan di masa depan sepanjang Selat Taiwan menyerang pulau barat daya terutama pulau Diaoyu (Senkaku), Pasukan Pertahanan Diri Jepang akan dengan penuh bekerjasama dengan militer AS.
Hasilnya, dengan bantuan AS, Jepang meningkatkan kemampuan militer mereka untuk dapat terlibat dalam konflik ketika diperlukan.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR