Intisari-Online.com - Seusai konflik di Gaza, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz terbang ke Amerika Serikat.
Saat itu tanggal 2 Juni dan Gantz pergi tepat saat pemerintahan koalisi baru sedang dalam proses pembentukan untuk menggulingkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Gantz pergi ke Amerika Serikat untuk mencari dana darurat militer hingga Rp 14 triliun.
Sementara itu, perusahaan pertahanan Israel juga mencari-cari peluang baru ke timur.
Meskipun Israel memiliki beberapa teknologi pertahanan paling canggih di dunia, hubungannya dengan Amerika Serikat sama pentingnya dengan perannya yang untuk keamanan Israel.
Pada 24 Mei, Kementerian Pertahanan Israel mengatakan bahwa “ruang lingkup kontrak ekspor pertahanan Israel pada tahun 2020 mencapai $8,3 miliar.”
Ini adalah penjualan tertinggi keduadan mengalami kenaikan 15 persen dari tahun sebelumnya.
“Industri Israel, baik kecil maupun besar, telah membuktikan bahwa mereka adalah salah satu perusahaan terkemuka dunia."
Source | : | national interest |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR