Intisari-Online .com - Aktivitas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua belakangan ini semakin meresahkan.
Berbagai aksinya menimbulkan sejumlah korban jiwa baik dari aparat maupun masyarakat sipil.
Sejarah kelompok bersenjata di Papua diketahui dimulai sejak tahun 1965, di mana saat itu terjadi perlawanan bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) untuk pertama kali.
Kemunculan OPM yang merupakan istilah umum bagi gerakan prokemerdekaan Papua, dipicu atas sikap pemerintah Indonesia sejak tahun 1963.
Baca Juga: Pengejaran KKB Papua Lewat Operasi Satgas Nemangkawi Diperpanjang, Bakal Pertajam Taktik Ini
Mengutip Tribun Papua, menurut peneliti kajian Papua di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), gerakan prokemerdekaan Papua merupakan imbas dari perlakuan tidak adil yang diterima masyarakat Papua dari pemerintah Indonesia yang dianggap represif.
Muncul juga keberadaan KKB atau yang dikenal sebagai Tentara Pertahanan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM), yang juga disebut sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Separatis Bersenjata (KSB).
Kini terus diperbincangkan kelompok separatis di Papua yang ingin memerdekakan diri, mengingat sejarah Indonesia ada sejumlah tokoh teladan persatuan dari Papua.
Mereka berjuang melawan penjajahan hingga berjasa dalam penyelesaian konflik Indonesia-Belanda, siapa saja?
Baca Juga: Timor Leste Bertekad untuk Masuk ASEAN dan Tidak Berniat Terima Bantuan Asing
Melansir Kompas.com, Beberapa tokoh daerah turut aktif dalam upaya perjuangan persatuan Indonesia, di antaranya:
1. Frans Kaisiepo
Dilansir dari Ensiklopedia Pahlawan Nasional (1995) oleh Julinar Said dan Triana Wulandari, Frans Kaisiepo merupakan pahlawan nasional yang berasal dari Biak, Papua.
Frans Kaisiepo diangkat menjadi pahlawan nasional berkat jasa dan perjuangannya dalam integrasi Papua ke dalam NKRI.
Perjuangan Frans Kaisiepo dimulai pada 1948 dengan memimpin perlawanan rakyat Biak melawan pemerintah kolonial Belanda serta menolak menjadi ketua delegasi Nederlands Niuw Guinea ke KMB di negeri Belanda.
Pada masa perebutan Papua oleh Indonesia dan Belanda (1964), Frans Kaisiepo membantu para pejuang Indonesia dalam operasi Trikora.
Ia juga mendirikan partai Irian Sebagian Indonesia (ISI) yang menuntut integrasi Papua ke NKRI.
Baca Juga: Iran, Hamas, dan Hizbullah Diberitakan Telah Bersama-sama Mengoordinasikan Pertempuran
2. Silas Papare
Silas Papare merupakan salah satu pahlawan nasional yang gigih memperjuangkan pengembalian Papua dalam pangkuan NKRI.
Beberapa upayanya untuk mengembalikan Papua ke Indonesia, yaitu seperti membentuk Komite Indonesia Merdeka bersama Digulis Harjono dan Suprapto pada September 1945
Tujuan pembentukan komiter tersebut adalah untuk mempertahankan proklamasi kemerdekaan serta menangani pemulangan tawanan perang.
Ia juga mendirikan Partai Kemerdekaan Irian dan Kompi Irian 17 di markas Angkatan Darat
Selain itu, ia menjadi salah satu delegasi Papua dalam perundingan di New York terkait sengketa Papua antara Indonesia-Belanda.
Baca Juga: Sejarah Pembentukan Densus 88 Usai Terjadi Peristiwa Bom Bali 2002
3. Marthen Indey
Marthen Indey merupakan tokoh persatuan dari Papua yang diangkat sebagai pahlawan nasional pada tahun 1993.
Ia diangkat menjadi pahlawan nasional atas jasanya dalam mempersatukan Papua ke pangkuan Indonesia.
Seperti Silas Papare, Marthen Indey juga ikut menjadi delegasi Papua dalam perundingan di New York.
Sebelumnya, ia mempersiapkan perlawanan guna melenyapkan kekuasaan Belanda di Papua pada Desember 1945
Selain itu, ia juga menjadi anggota Komite Indonesia Merdeka pada tahun 1946.
Kemudian, ia menyusun kekuatan gerilya Papua untuk menyelamatkan anggota RPKAD yang melakukan operasi Trikora.
Itulah beberapa tokoh persatuan dari Papua yang terus dikenang sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
(*)