Eid berang konflik terbaru ini dianggap konflik yang setara.
"Presiden AS Joe Biden mengatakan apartheid Israel memiliki hak membela diri mereka sendiri.
"Fakta bahwa Israel memiliki tentara sendiri, kekuatan militer yang sangat jauh lebih besar daripada Palestina dan menjadi negara penjajah diabaikan seperti biasa, seperti halnya jumlah kematian yang sangat kontras.
"Biden, Boris Johnson, Angela Merkel dan pemimpin Barat lain dan "rumah Arab" mereka tidak mampu melihat masalah kemanusiaan di Palestina," ujar Eid dalam artikelnya tersebut.
Baca Juga: Inilah Negara yang Pertama Kali Mengakui Kemerdekaan Indonesia Bahkan Sebelum Deklarasi
"Meski dengan semua bukti tersebut, mereka menolak mengenali jika ini adalah penjajahan, dikirim oleh kekuatan yang ditaruh di era kolonial yang mencari cara menghapus seluruh kaum untuk mengesahkan kolonisasi mereka.
"Apa yang terjadi di Gaza adalah genosida, bukan "operasi keamanan". Dan meski begitu warga Palestina diminta menyerah kepada pilihan mati pelan-pelan, mati tanpa tujuan, menurut dan tidak memberontak dan menerima jika mereka meninggal karena melawan, itu semua salah mereka."
Pertanyaan dalam warga Palestina saat ini hanyalah: Mengapa ini diperbolehkan terjadi, 27 tahun setelah kegagalan rezim apartheid di Afrika Selatan?
Mereka tahu mengapa Israel melakukannya, karena mereka dianggap sebagai penduduk yang tidak diinginkan, pengungsi yang keberadaannya menjadi pengingat dosa asli mereka yang dilakukan pada tahun 1948, kejahatan penghapusan etnis warga Palestina.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR