Dosen Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ahmad Sahide mengatakan, diamnya negara-negara Arab karena memiliki ketergantungan sangat tinggi terhadap Amerika Serikat.
Padahal, AS memiliki lobi kuat Yahudi untuk menjaga politik luar negerinya, terutama dalam konflik Israel-Palestina.
Palestina, dengan kondisi seperti itu, tentu tidak memiliki dukungan politik dan strategi perjuangan yang kuat seperti Israel.
"Palestina tidak mempunyai strategi perjuangan seperti Yahudi dulu sewaktu awal menggagas untuk mendirikan negara Yahudi (Israel)," kata Suhedi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (16/5/2021).
"Orang-orang Yahudi saat itu melakukan penggalangan dana, mendekati negara-negara yang berpengaruh di kancah dunia," sambung dia.
Berdirinya Liga Arab menjadi salah satu tujuan untuk mencegah negara Yahudi di Palestina.
Organisasi itu juga banyak memiliki peran yang signifikan dalam upaya damai Israel dan Palestina.
Menurut Sahide, negara Arab kini harus mulai mengurangi ketergantungannya terhadap AS.
"Selagi AS menjadi negara superpower dan negara-negara Islam mempunyai ketergantungan yang tinggi terhadap Amerika, maka Israel akan terus-terusan melakukan aksi brutalnya terhadap warga Palestina," jelasnya.
Baca Juga: Konflik Israel-Palestina Jadi Gambaran Perhitungan Kasar Joe Biden Mengenai Peran AS di Timur Tengah
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR