Advertorial
Intisari-Online.com - Konflik Israel-Palestina tidak memperlihatkan tanda-tanda akan berakhir dalam waktu dekat.
Justru fakta di lapangan berbanding terbalik.
Di mana militer Israel dan militan Hamas sama-sama terus menyerang satu sama lain.
Baca Juga: Didukung Joe Biden, Israel Semakin Gila Bombardir Jalur Gaza, Bahkan LebanonJuga Diserang
Dilansir darii24news.tv pada Selasa (18/5/2021), menurut IDF, sekitar 3.350 roket telah ditembakkan oleh Hamas dari Jalur Gaza ke wilayah Israel.
Di mana sekitar 500 peluncuran yang gagal dan jatuh di Jalur Gaza.
Hanya saja karena Israel memilikiSistem Pertahanan Udara Iron Dome. Maka sekitar 90% serangan roket itu gagal.
Walau begitu, kehadiran lebih dari 3.000 roket Hamas membuat militer Israel kewalahan.
Terkadang Iron Dome tidak selalu berhasil menangkis serangan itu.
Jadi, ada juga korban berjatuhan dari pihak sipil Israel.
Baca Juga: Daftar 'Demo' Seputar Konflik Israel-Palestina, Ada Puluhan Tapi Hanya 3 yang Dukung Israel
Selain itu, serangan lebih dari 3.000 roket Hamas itu juga menjadi serangan tertinggi yang dilakuka Hamas selama sejarah.
"Hamas telah melakukan serangan yang sangat intens dalam hal laju tembakan," kata Jenderal Ori Gordin Israel kepada wartawan ketika serangan Israel terus mengenai sasara.
Sebelumnya, Israel dan Hamas terlibat konflik paling parah pada 2014.
Tapi saat itu Hamas tidak menggunakan roket sebanyak itu.
Sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa IDF akanterus menyerang target teroris di Jalur Gaza.
Bahkan IDF telah menyerang rumah lima komandan Hamas, yang semuanya digunakan sebagai infrastruktur untuk operasi teroris.
Karena Hamas menggunakan ribuan roket, dari manakah asal dana itu?
Dilansir dariforbes.com pada Selasa (18/5/2021), sebagian besar uang yang terkumpul berasal dari sumber-sumber yang mengarahkan bantuan mereka ke apa yang digambarkan Hamas sebagai amal untuk Palestina.
Sejakkemenangan Hamas dalam pemilihan Otoritas Palestina 2006, memang banyak organisasi bantuan internasional dan negara yang terus mengirimkan uang ke Gaza.
Konon semua itu untuk bantuan kemanusiaan.
Misalnya badan PBB untuk pengungsi Palestina yangmenggalang dana untuk Gaza melalui situs webnya, dengan pembayaran melalui WorldPay, Arab Bank PLC di Gaza dan HSBC di Amman, Yordania.
Dari badan PBB itu, adaanggaran tahunan sebesar 400 jutaDolar AS.
Lalu ada 7 miliar Dolar AS hingga 10 miliar Dolar AS yang telah diterima Otoritas Palestina sejak 1993 berasal dari Uni Eropa, PBB, AS, Arab Saudi, dan negara-negara Liga Arab lainnya.
Prancis sendiri telah mengirim lebih dari 3 miliar. Dolar AS.
Selain itu,Otoritas Palestinamendapat beberapa negara donor, termasuk Mesir, Inggris, dan AS.
Ketiga negara itu sering mengirim sejumlah uang yang dirahasiakan untuk membantu warga Palestina di Gaza.
Hanya saja, arus uang tunai ini tidak banyak membantu perkembangan negara Palestina yang layak atau perdamaian di wilayah tersebut.
Sebaliknya, hal itu telah membantu mendorong agenda teroris kepemimpinan Palestina, dan membuat rakyat Palestina tertindas dan kehilangan haknya.
Jika benar Hamas mendapatkan dana dari dana kemanuasian itu, pantas saja mereka bisa membuat atau membeli roket bukan?
Baca Juga: Sempat Porak-poranda Usai Banjir Hebat, Seperti Ini Iklim Timor Leste