Sempat Porak-poranda Usai Banjir Hebat, Seperti Ini Iklim Timor Leste

Mentari DP

Penulis

Iklim Timor Leste.

Intisari-Online.com - Ketika ingin berpisah dengan Indonesia dulu, warga Timor Leste mengaku tidak pernah merasa satu dengan Indonesia.

Ada banyak perbedaan yang terlihat nyata antara warga Indonesia dan Timor Leste.

Selain bahasa dan mayoritas agama, iklim dua negara ini juga berbeda jauh.

Baca Juga: Pantas Indonesia Tak Pernah Niat Serobot atau Caplok Papua Nugini, Ternyata Ada Sesuatu yang Mengerikan yang Bisa Bikin Indonesia Ogah Bersentuhan dengan Negara Itu

Padahal lokasi kedua negara ini begitu berdekatan.

Dilansir dariclimatestotravel.com pada Senin (17/5/2021), di Timor Leste, sebuah negara kecil yang terletak tepat di sebelah selatan Khatulistiwa, iklimnya tropis.

Di mana panas sepanjang tahun, dengan musim hujan dari Desember hingga Maret dan musim kemarau dari Juni hingga September.

Pada musim hujan, matahari bersinar beberapa jam sehari. Bahkan biasanya turun hujan beberapa jam pada pagi hari dan beberapa jam pada sore hari.

Negara itu meliputi bagian timur pulau Timor, ditambah pulau-pulau kecil Atauro di utara, dan Jaco di timur.

Baca Juga: Keluarga Korban Covid-19 yang Meninggal Sampai Ditampar Olehnya, Pahlawan Kemerdekaan Timor Leste Ini Larang Keras Warganya Berobat ke Rumah Sakit Karena Alasan Konyol Ini

Ada juga eksklaf Oecusse, di bagian barat Timor, yang sisanya milik Indonesia.

Suhu udara tinggi dan seragam sepanjang tahun.

Mereka sedikit lebih tinggi dari Oktober hingga Mei dan sedikit lebih rendah dari Juni hingga September, ketika suhu tertinggi sekitar 30derajat Celcius.

Dari September hingga November, dan terkadang dari pertengahan Agustus, periode terpanas dalam setahun terjadi.

Pada musim hujan, kelembapan yang tinggi membuat panas menjadi lembab.

Di Timor Leste, hujan tidak terlalu melimpah, dan umumnya mencapai 1.200 / 1.400 milimeter (47/55 inci) per tahun.

Tetapi ada juga beberapa daerah yang turun di bawah 1.000 mm (40 inci), seperti di Dili, yang terletak di sebelah utara.

Mengingat curah hujan yang melimpah hanya dari bulan Desember sampai Maret, dan musim kemarau yang cukup panjang, bentang alamnya tidak terlalu hijau.

Bahkan sebenarnya, di beberapa daerah hampir gersang.

Jumlah sinar matahari di Timor Lorosae cukup baik pada musim kemarau.

Sedangkan pada musim hujan matahari bersinar beberapa jam sehari, antara hujan yang satu dengan yang lainnya.

Baca Juga: SandangGelar Negara Termiskin di Dunia hingga Negaranya Baru Saja Porak-poranda Gegara BanjirDahsyat, Mendadak Timor Leste Gelontorkan Uang Rp583 Miliar untuk Hal Ini, 'Kami yang Pertama'

Sebaliknya, langit lebih mudah mendung di pedalaman, terutama di puncak gunung.

Dari November hingga pertengahan Mei, tetapi lebih sering dari Januari hingga pertengahan April, Timor Lorosa'e dapat dipengaruhi oleh siklon tropis.

Nah, siklon tropis ini biasanya mempengaruhi daerah ini pada tahap awal perkembangannya, dan oleh karena itu dalam intensitas sedang.

Namun, hal tersebut dapat meningkatkan angin dan curah hujan.

Akibatnya bisa cukup berbahaya.

Contohnya kejadian beberapa waktu lalu di mana seluruh Timor Leste dilanda banjir besar dan membuatnya menjadi bencana nasional.

Baca Juga: Ada Pertumpahan Darah,Begini Detik-detik Menjelang Hari Kemerdekaan Timor Leste

Artikel Terkait