Intisari-Online.com – Israel telah memantapkan dirinya sebagai kekuatan yang harus diperhitungkan dan negara yang akan tetap ada, setelah perang Arab-Israel pada 1948.
Kebencian antara Israel dan negara-negara Arab tetangganya terus meningkat di tahun-tahun berikutnya dan menyebabkan sejumlah konflik bersenjata dari waktu ke waktu.
Salah satunya, yang berdampak signifikan pada politik kawasan adalah Perang Arab-Israel 1967 atau Perang Enam Hari.
AS telah lama menjadi sekutu negara Israel, bahkan sebelum pembentukannya menyediakan platform utama bagi pemimpin Yahudi seperti David Ben-Gurion untuk pendapat mereka.
Setelah berakhirnya Perang Dunia 2, Eropa sibuk membangun kembali dirinya sendiri dari reruntuhan, dan hanya AS dan Rusia yang tersisa dua negara adidaya.
AS, untuk membangun dominasi globalnya menempatkan pangkalan militernya di seluruh negeri.
Karena memiliki pangkalan militer di wilayah sekutu tidak memungkinkan, maka penekanan khusus diberikan pada pengembangan jaringan kapal angkatan laut yang komprehensif.
Kapal angkatan laut tidak terbatas pada kapal perusak, kapal penjelajah atau kapal induk, tetapi juga kapal pengintai dan mata-mata yang canggih.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR