Intisari-Online.com - Dalam menghadapi perang, setiap kubu tentu memiliki taktik agar menang.
Hal itu juga dilakukan Israel dalam perang-perang melawan negara-negara Arab.
Israel berhasil mengalahkan negara-negara Arab dalam Perang Enam Hari (1967) dan Perang Yom Kippur (1973).
Namun, mereka juga menerapkan taktik jitu nan licik untuk meraihnya.
Untuk menghindari dikeroyok dalam pertempuran udara--misalnya satu jet tempur Mirage Israel harus melawan lima MIG-21 milik Arab--Angkatan Udara Israel akan mererapkan taktik "licik": menyerang terlebih dahulu sebelum diserang.
Bagaimana caranya? Militer Israel menerapkan strategi tempur dengan cara memilih menyerang jet-jet tempur Arab selagi masih di darat.
Saat Israel memutuskan untuk melakukan serangan dadakan (pre-emptive strike) pada 5 Juni 1967, jumlah pesawat yang dapat diandalkan sesungguhnya hanya 65 unit pesawat.
Pesawat-pesawat andalan AU Israel itu berasal dari jenis Mirage-IIICI buatan Prancis yang ditenagai satu unit mesin SNECMA Atar 9C dengan afterburner yang bisa melesat dengan kecepatan Mach 2.2.