Intisari-Online.com - Sejauh ini, Kamboja merupakan negara kawasan Asia Tenggara terakhir yang bergabung menjadi anggota ASEAN.
Kamboja bergabung pada 30 April 1999 dan termasuk negara yang tidak ikut mendirikan organisasi ASEAN.
ASEAN merupakan organisasi negara-negara Asia Tenggara untuk menjalin kerjasama antar pemerintah dan memfasilitasi ekonomi , politik, keamanan, militer, pendidikan, dan integrasi sosial budaya antara anggotanya dan negara-negara lain di Asia.
Tujuan utama ASEAN adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan melalui kemajuan sosial dan perkembangan budaya tersebut.
Baca Juga: Inilah 5 Negara Pendiri ASEAN, Salah Satunya Indonesia yang Diwakili Menteri Luar Negeri Adam Malik
Selain itu, organisasi ini juga punya tujuan untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan berdasarkan supremasi hukum dan prinsip piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Perhimpunan negara-negara Asia Tenggara ini dibentuk atas prakarsa Menteri Luar Negeri Thailand, Thanat Khoman.
Thanat Khoman prihatin karena organisasi-organisasi yang sebelumnya didirikan untuk memperkuat hubungan tetangga tak ada yang awet dan memiliki anggota yang terlampau sedikit.
Berangkat dari keprihatinannya, dia pun mengundang empat menteri luar negeri negara-negara tetangga, di mana negara-negara inilah yang kemudian dikenal sebagai 5 negara pendiri ASEAN bersama Thailand.
Thanat Khoman mengajak negara-negara tersebut untuk membentuk sebuah asosiasi yang lebih inklusif dan benar-benar mewakili Asia Tenggara.
Pada 8 Agustus 1967, kelima negara menandatangani Deklarasi Bangkok yang melandasi berdirinya ASEAN.
Selain berisi deklarasi pembentukan ASEAN, dokumen yang ditandatangani kelima perwakilan negara Asia Tenggara tersebut juga menjelaskan maksud dan tujuan dari ASEAN.
Selain Thailand, negara-negara pendiri ASEAN itu ialah Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Thailand, yang diwakili menteri luar negerinya masing-masing saat itu.
Setelah ditandatanganinya deklarasi pembentukan ASEAN tersebut, kemudian satu per satu negara Asia Tenggara lainnya bergabung.
Di antaranya: Brunei Darussalam pada 7 Januari 1984, Vietnam pada 28 Juli 1995, Laos dan Myanmar pada 23 Juli 1997, dan terakhir Kamboja pada 30 April 1999.
Kelima negara tersebut merupakan negara-negara yang tidak ikut mendirikan ASEAN, namun menjadi anggotanya.
Ada pula negara Asia Tenggara lainnya yang sampai saat ini belum bisa bergabung dengan organisasi ASEAN, yaitu Timor Leste dan Papua Nugini.
Timor Leste dan Papua Nugini Belum Diterima Jadi Anggota ASEAN
Timor Leste sebenarnya telah mengajukan permohonan resmi untuk masuk menjadi anggota ASEAN.
Namun, negara yang secara resmi telah merdeka paa tahun 2002 ini masih ditolak.
Timor Leste mati-matian bergabung anggota ASEAN, untuk mencari perlindungan perbatasan dari invasi dan kekuatan yang lebih kuat.
Bergabung dengan ASEAN, artinya akses ke pasar bebas dan pergerakan bebas di Asia Tenggara, ini dipandang menguntungkan karena bisa mendorong industri Timor Leste.
Akan tetapi, keterbatasan sumber daya merupakan masalah utama Timor Leste menjadi Anggota ASEAN.
Singapura, yang secara ekonomi merupakan anggota terkuat ASEAN, juga merupakan negara kecil.
Kebijakan luar negerinya secara komitmen Singapura bertujuan untuk membantu negara-negara kecil lainnya.
Namun rupanya, Singapura khawatir bahwa keanggotaan Timor Leste akan menjadi beban keuangan bagi negara itu, meskipun PDB-nya meningkat setiap tahun sejak kemerdekaannya.
Itulah salah satu yang menjadi alasan Timor Leste belum bisa bergabung dengan organisasi ASEAN.
Pasalnya, komitmen ASEAN mengamanatkan membantu negara-negara anggota secara ekonomi dan teknis untuk pembangunan mereka.
Masalah lain yang sering diidentifikasi adalah kurangnya infrastruktur dan sumber daya di dalam negeri.
Ini dapat dikaitkan dengan sejarah Timor Leste yang bermasalah setelah milisi dan pasukan keamanan Indonesia menarik diri dari negara pada akhir September 1999.
Infrastruktur negara dihancurkan dan lembaga pemerintah dan pemerintahan berhenti berfungsi.
Dengan bantuan bantuan dari negara-negara seperti Australia, Portugal, Jepang dan Cina, negara ini perlahan-lahan membangun infrastruktur fisik dan administratifnya.
Ia juga menghidupkan kembali hubungannya dengan Portugal. Banyak elit lokal yang merupakan bagian dari proses pembangunan negara dididik atau hidup di pengasingan di Portugal.
Namun, keberpihakan Timor Leste ke negara-negara Lusophone itu juga telah menuai kritik dari anggota ASEAN di masa lalu.
Oleh karena beberapa alasan tersebut Timor Leste belum bisa bergabung dengan ASEAN, meski sebenarnya telah memenuhi persyaratan dasar aksesi ke ASEAN.
Sementara untuk Papua Nugini, disebut maraknya kejahatan, guncangan politik, buruknya infrastruktur, hukum yang diskriminatif, dan tenaga kerja yang tidak terampil telah memperkecil peluang keanggotaan Papua Nugini di ASEAN.
Selain itu, negara ini lebih dekat secara budaya dan geografis dengan kepulauan Pasifik di sebelah timur dan lebih dekat secara historis dan finansial dengan Australia di sebelah selatan.
Tahun 2009, Papua Nugini meminta dukungan Filipina dalam permohonan keanggotaannya, tetapi tidak ada tanggapan resmi karena saat itu Filipina sedang mengadakan pemilu.
Baca Juga: Jangan Keburu Diganti, Ternyata Ini Penyebab Ruangan Tidak Dingin Meski Sudah Nyalakan AC!
(*)