Kedua negara terlibat dalam perdagangan dan politik dunia selama era navigasi global, saat kekuatan Eropa datang ke Asia untuk mencari pulau rempah-rempah yang menguntungkan.
Portugis mendarat di Timor Leste pada awal abad ke-16.
Mereka tidak menemukan rempah-rempah di sana, tetapi menemukan kayu cendana yang memiliki nilai komoditas tertentu, sehingga mereka memutuskan untuk tetap tinggal.
Portugal menjajah bagian timur pulau Timor dan melawan Belanda tentang siapa yang akan menjajah bagian baratnya.
Koloni terkait Belanda pada akhirnya akan menjadi Hindia Belanda, sekarang Indonesia.
Pada tahun 1702, Timor Portugis menjadi nama resmi koloni ini.
Adapun Belanda, Portugis akhirnya akan berdamai dan meminta mereka untuk menjamin setengah dari pulau Portugal dalam Perjanjian Lisbon pada tahun 1859.
Taiwan, sebaliknya, hanya mendapat namanya, Formosa, dari bahasa Portugis ketika pada pertengahan abad ke-16 kapal dagang Portugis dari Makau melewati Taiwan dalam perjalanan ke Nagasaki.
Namun, sementara Portugal tidak pernah menjajah Taiwan, tetapi Belanda dan Spanyol, sebagai pesaing perdagangan dengan Cina, melakukannya pada awal abad ke-17.
Belanda akan mengusir Spanyol pada 1643, hanya untuk diusir dengan melarikan diri dari loyalis Ming dari Cina pada 1662.
Source | : | Taipei Times |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR