"India tidak akan memaafkan PM @narendramodi karena meremehkan situasi corona di negara ini dan membiarkan banyak sekali warga meninggal karena penanganan yang buruk," seorang politisi dari daerah Bengal Barat, Moloy Ghatak, menulis di Twitter minggu lalu.
"Saat India masih melalui krisis kesehatan, PM memilih mengekspor jutaan vaksin ke negara lain."
Cuitan Ghatak termasuk di antara lusinan yang didaftarkan pemerintah untuk dihapus.
Namun unggahan yang dihapus itu masih bisa dilihat di luar India.
Penghapusan kritik datang setelah India melaporkan 352.991 infeksi baru Senin 26/4/2021.
Angka itu mencapai rekor dunia untuk 5 hari berturut-turut yang menyebabkan jumlah kasus India lewati 17 juta sejak pandemi Covid-19 dimulai.
Menurut data dari Johns Hopkins University, 195.123 warga telah meninggal karena Covid-19 di India, tertinggi keempat setelah AS, Brasil, dan Meksiko.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR