Intisari-online.com - Membludaknya kasus Covid-19 di India ternyata juga berdampak pada tempat kremasi di negara itu.
Jumlah korban yang meninggal dengan ketersediaannya tempat kremasi membuat negara itu kesulitan untuk mengistirahatkan jenazah.
Hal ini membuat krematorium di India harus membuka tempat baru sebagai ruang kremasi.
Menurut 24h.com.vn, pada Rabu (28/4/21), krematorium di New Delhi, India terpaksa memasang krematorium sementara, untuk mengkremasi jenazah yang meninggal akibat Covid-19.
BBC melaporkan, bahwa staf kremasi harus bekerja dengan kapasitas penuh.
Sementara tempat kremasi resmi penuh, mereka menggunakan tempat umum seperti taman, dan lapangan.
Tak hanya masalah tempat, keluarga jenazah juga harus mengantri dan menunggu berjam-jam untuk mengkremasi keluarganya yang meninggal.
Hal ini terjadi karena jumlah permintaan yang melonjak drastis, hingga saat ini.
Jumlah kematian akibat Covid-19 meroket di India saat gelombang kedua wabah melanda negara itu.
Pada 26 April, korban tewas di New Delhi saja sebanyak 380 kasus.
Di krematorium Sarai Kale Khan, setidaknya 27 krematorium baru telah didirikan dan puluhan lainnya ditambahkan di taman terdekat.
Meski begitu, petugas tetap harus mencari lokasi baru di dekat Sungai Yamuna.
Seorang karyawan di Sarai Kale Khan, mengatakan satu tempat hanya ada cukup ruang kremasi untuk 22 jenazah.
Dia mengatakan kepada surat kabar Hindu bahwa mereka harus bekerja terus menerus dari pagi hingga tengah malam.
Di New Delhi, pihak berwenang harus menebang pohon di taman kota untuk digunakan sebagai krematorium.
Kerabat korban dimintai bantuan untuk membawa kayu bakar ke pemakaman dan ritual lainnya.
Krematorium Ghazipur di Delhi Timur menambahkan 20 krematorium di satu tempat parkir.
Seorang pejabat mengatakan kepada Indian Express bahwa butuh enam jam untuk mengkremasi jenazah. Situasi serupa terjadi di krematorium lain.
Sunil Kumar Aledia, kepala Pusat Pengembangan Komprehensif, mengatakan kepada BBC bahwa beberapa daerah masih belum memiliki ruang untuk memperluas tumpukan kayu pemakaman.
Diharapkan permintaan kremasi akan terus melonjak.
Di New Delhi, rumah bagi populasi sekitar 20 juta, rumah sakit sudah penuh sesak dan sumber oksigen langka.