Itulah sebabnya China mendukung pemimpin ASEAN melaksanakan pembicaraan karena jika situasi di Myanmar memburuk, hal itu mengganggu geopolitik China di komunitas internasional.
Seluruh situasi itu akan membuat China tampak salah di komunitas internasional karena dilihat sebagai pendukung rezim militer Myanmar.
"Negara-negara lain akan menyalahkan Beijing jika kekerasan di Myanmar terus meningkat," ujar Hassan.
Awal bulan ini, Menlu China Wang Yi bertemu dengan para Menlu ASEAN, Retno Marsudi, Hishamuddin Hussein dari Malaysia, Vivian Balakhrisnan dari Singapura dan Teodoro Locsin Jr. dari Filipina.
Selama pertemuan itu Wang mengatakan mendukung diplomat senior ASEAN itu untuk menyelesaikan krisis.
Secara spesifik ia menyebut inisiatif Presiden Jokowi mengupayakan pertemuan pemimpin ASEAN.
"Seperti Indonesia, China juga memiliki pandangan sama terkait pentingnya mengakhiri penggunaan pasukan dan kekerasan, yang membuat warga Myanmar semakin menderita," ujar Retno Marsudi.
Ramdhan Muhaimin peneliti hubungan internasional dari Universitas Al-Azhar Indonesia mengatakan China tidak ingin kehilangan hubungan baik dengan ASEAN baik secara bilateral maupun multilateral atas krisis Myanmar.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR