Di mana dia merebut kekuasaan sejak 1 Februari 2021 yang memicu protes nasional selama berminggu-minggu.
Walau begitu, Rusia tetap mau bekerja sama dengan Myanmar.
Menurut Fomin, ini karena Myanmar adalah sekutu yang dapat diandalkan dan mitra strategis Rusia di Asia,.
Apalagi kedatangan Fomin memang dilakukan sehari sebelum parade besar untuk menandai Hari Angkatan Bersenjata Myanmar, acara militer paling bergengsi.
Dalam video yang ditayangkan di TV Zvezda Kementerian Pertahanan Rusia, Fomin terlihat berjabat tangan dan menerima medali serta pedang seremonial dari Min Aung Hlaing.
Kejadian itu terjadi di ruang pertemuan yang penuh dengan perwira militer berseragam hijau.
“Anda, Jenderal Senior yang terhormat," kata Fomin kepada pemimpin junta militer.
Memicu kemarahan
Kunjungan serta dukungan Rusia untuk penguasa militer baru di Myanmar itu lantas memicu kemarahan di Barat dan keprihatinan yang mendalam bagi negara tetangga Asia lainnya.
Sebab, banyak dari negara-negara itu telah mengutuk kekerasan terhadap warga sipil dan mendesak pembebasan Aung San Suu Kyi.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR