Intisari-Online.com -MendadakTerusan Suez menjadi pembicaraan hangat di dunia internasional.
Ini terjadi lantarankapal Ever Given atau kapal Evergreen sesuai nama operatornya, tersangkut diagonal di kedua sisi kanal.
Akibatnya kanal ditutup dan lebih dari 200 kapal antre untuk masuk.
Dilaporkan total kerugiaan mencapaimiliaran dollar AS (belasan hingga puluhan triliun rupiah).
Militer Amerika Serikat (AS) bahkan dilaporkan siap turun untuk membantu evakuasi.
Dilansir dariwashingtonpost.com pada Sabtu (27/3/2021), Terusan Suez memang sangat penting bagi perdagangan dunia.
Bahkan beberapa negara telah memperebutkannya sejak selesai pada tahun 1869.
Apakah Terusan Suez itu?
Terusan Suez ialah jalur air buatan manusia sepanjang 193 kilometer (120 mil) melintasi Mesir untuk menghubungkan Laut Mediterania ke Laut Merah, dan dengan ekstensi Samudera Atlantik dan Hindia.
Itu menjadikannya titik transit utama untuk kapal yang memindahkan barang antara Asia dan Eropa dan AS bagian timur.
Kapal mulai beroperasi pada tahun 1869 dan merupakan kanal permukaan laut terpanjang di dunia.
Mengapa Terusan Suez sangat penting?
Sekitar 12% perdagangan dunia melewati kanal tersebut setiap tahun, mulai dari minyak mentah hingga biji-bijian hingga kopi instan.
Tanpa Terusan Suez,kapal minyak besar yang membawa minyak mentah Timur Tengah ke Eropa harus melakukan perjalanan ekstra 6.000 mil di sekitar Cape of Good Hope Afrika.
Itu akan menambahkan sekitar 300.000 Dolar AS untuk biaya bahan bakar.
Tercatat, setiap barang yang melewatinya mencapai1,03 miliar ton kargo pada tahun 2019.
Lokasi kanal menjadikannya link utama untuk pengiriman minyak mentah dan hidrokarbon lainnya dari negara-negara seperti Arab Saudi ke Eropa dan Amerika Utara.
Bagaimana asal-usul kanal?
Ide tersebut berasal dari zaman kuno.
Tetapi baru pada pertengahan abad ke-19, Raja Muda Ottoman Mesir Said Pasha memberikan konsesi kepada perusahaan Prancis untuk membangun kanal.
Proyek tersebut memakan waktu 10 tahun dan sekitar 1,5 juta pekerja dan menelan biaya 100 juta Dolar AS (1,9 miliar Dolar AS hari ini).
Terusan Suez sempat diperbutkan beberapa negara.
NamunPresiden anti-kolonial Mesir Gamal Abdel Nasser menasionalisasi kanal tersebut pada tahun 1956.
Tapi aksinya malah memicu Krisis Suez ketika pasukan Israel, Inggris, dan Prancis melancarkan invasi ke Sinai dan zona kanal.
Krisis, yang berakhir setelah AS melakukan intervensi melawan invasi, mengakibatkan penutupan kanal selama setahun.
Satu dekade kemudian, perang Israel-Arab 1967 mendorong Mesir untuk menutup Suez untuk lalu lintas kapal selama delapan tahun ketika pasukan Mesir dan Israel berhadapan di seberang perairan.
Saat ini, kanal tersebut dioperasikan oleh Otoritas Terusan Suez milik negara dan merupakan penghasil uang utama bagi pemerintah Mesir.
Berkat Terusan Suez, Mesir menghasilkan pendapatan 5,61 miliar Dolar AS tahun lalu.