Namun, tes yang akan segera dilakukan dari Rapid Response Weapon (ARRW) yang diluncurkan oleh Udara AGM-183A merupakan indikasi yang jelas bahwa AS mampu mengejar ketertinggalan.
Dilansir dari express.co.uk pada Kamis (18/3/2021), sebuah rilis yang dikeluarkan oleh Angkatan Udara AS mengatakan uji terbang pendorong pertama (BTF-1) diharapkan bisa dilakukan dalam 30 hari ke depan.
Nantinya rudal uji dikirim ke Pangkalan Angkatan Udara Edwards di California dan telah dimuat pada pembom Stratofortress b-52H.
Saat ini, para analisis telah berjuang untuk uji darat pra-penerbangan dan pemeriksaan untuk mendapatkan sertifikasi untuk penerbangan tersebut.
“Kendaraan uji BTF-1 telah selesai dan sedang dikembangkan melalui pengujian darat untuk memverifikasi kesiapannya untuk terbang," kata Brigadir Jenderal Heath Collins, Pejabat Eksekutif Program Angkatan Udara untuk Senjata.
“Tim telah berhasil menyelesaikan temuan teknis yang tidak biasa dalam sistem senjata yang pertama kali ada."
“Kami telah meminimalkan penundaan jadwal sambil mempertahankan fokus laser pada kekakuan teknik."
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR