Asep, selaku penghuni rumah yang aksesnya ditutup tersebut, mengaku bersyukur dengan dirobohkannya seluruh tembok yang sudah menghalangi akses masuk keluar rumahnya sejak 21 Februari 2021.
"Alhamdulillah ini sudah hancur semua," ungkap Asep ketika ditemui di lokasi.
Beberapa pekan sebelumnya, aktivitas keluarga Asep terhambat dengan adanya tembok pembatas tersebut.
Ia dan keluarganya, termasuk anak-anak, harus menaiki tangga dan melompati pagar agar bisa masuk keluar pekarangan rumah mereka.
"Senang banget, akhirnya Allah SWT menunjukkan jalan. Kalau seperti ini, jadinya bisa beraktivitas seperti dulu lagi," ujar Asep.
Pemkot Tangerang sebenarnya sudah memberi ultimatum bagi pihak yang membangun tembok pembatas agar meruntuhkan tembok tersebut pada Selasa kemarin.
Namun, perintah tersebut tidak diindahkan oleh pihak tersebut.
Sebelumnya, Asisten Daerah 1 Pemerintah Kota Tangerang Ivan Yudhianto menyatakan, tembok tersebut akan dibongkar karena berdiri di atas tanah yang merupakan jalan umum.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR