Pria seperti mahasiswa bernama Htun Lynn Zaw juga mengambil bagian dari gerakan ini, membalut kepalanya dengan kain sarung.
"Ini adalah cara untuk mendukung dan bersolidaritas dengan perempuan-perempuan pemberani yang melakukan protes," katanya di media sosial.
Sejauh ini, lebih dari 54 orang, kebanyakan perempuan, telah dibunuh oleh pasukan keamanan dalam unjuk rasa, menurut kantor urusan Hak Asasi Manusia PBB.
Puluhan negara telah mengutuk aksi kekerasan tersebut, akan tetapi seruan itu diabagikan oleh para pimpin militer.
Akan tetap, perempuan yang berunjuk rasa menolak untuk diam, mereka menggunakan kain sarung untuk menentang kekuasaan militer.
Slogan mereka adalah "Sarung Kami, Panji Kami, Kemenangan Kami".
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR