Misalnya, salah satu komandan skuadron Marinir AS yang ditempatkan di sebuah pulau tropis di Pasifik memutuskan agar anak buahnya mendapatkan sedikit dorongan semangat, maka dia mulai membuat es krim sendiri.
J. Hunter Reinburg, yang pensiun sebagai kolonel setelah terbang dalam Perang Korea dan menembak jatuh tujuh pesawat Jepang dalam PD II, memimpin satu unit Corsair di Pasifik menjelang akhir perang.
Banyak pilot mudanya frustrasi dengan tugas mereka yang melibatkan memberondong dan membom posisi musuh di berbagai pulau yang dikuasai Jepang.
Mereka ingin melawan musuh Jepang mereka, tetapi di akhir perang, Jepang kehabisan pesawat dan pilot yang terampil.
Sumber daya yang dimiliki Jepang (umumnya) disimpan untuk invasi Jepang yang akan datang oleh Amerika, serta serangan kamikaze.
Marinir muda di skuadron Reinburg ingin pulang sebagai kartu as, tetapi tampaknya mereka tidak akan mendapatkan kesempatan.
Karena teringat kelas kimia lama dan ekonomi rumah tangga di Amerika Serikat yang baik, Reinburg mendapatkan ide: dia akan membuat es krim untuk anak buahnya.
Es krim adalah komoditas yang "bisa didapat" bagi orang Amerika selama perang, tetapi butuh banyak dokumen, beberapa waktu, dan kotak es yang sudah jadi.
Sementara jauh di seberang Pasifik, Reinburg tidak punya hal-hal itu.
Baca Juga: Mary Ellis, Pilot yang Pernah Terbangkan 47 Pesawat Pembom pada PD II Meninggal di Usia 101 Tahun
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR